SURABAYA,bipol.co – Media konvensional yang profesional dapat menjadi pengendali suasana, ditengah kegaduhan dan masifnya peredaran berita bohong atau hoaks.
“Pada tahun 2018, kepercayaan terhadap media konvensional adalah 63 persen berbading 40 persen untuk media sosial,” ujar Jokowi dalam sambutan perayaan puncak Hari Pers Nasional 2019 di Grand City Convention Center, Kota Surabaya, Sabtu (9/2).
Era media sosial, kata Jokowi membuat siapapun dapat bekerja sebagai jurnalis. Tetapi, tidak sedikit yang menyalah gunakan media sosial untuk menebar ketakutan di ruang publik.
“Setiap orang bisa menjadi wartawan dan pemred. Tetapi kadang digunakan untuk menciptakan kegaduhan, ada juga yang membangun ketakutan pesimisme,” jelasnya.
Jokowi mengatakan, salah satunya ketika pemerintah menyampaikan satu informasi yang berisi kabar baik dan fakta. Tetapi, yang muncul di ruang publik hal tersebut disimpulkan sebagai satu pencitraan semata.
“Ketika pemerintah menyampaikan well infomation society jangan diartikan sebagai kampanye atau pencitraan, tetapi itu untuk membangun masyarakat yang sadar akan informasi,” terangnya.
“Media harus bisa mencari kebenaran dan mencari fakta,” harap Jokowi.[HYT]