KAB BANDUNG, BIPOL.CO — Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Golkar, H Yanto Setianto, SE, MSi, menggelar reses di daerah pemilihan (Dapil) 2. Ketua Komisi C ini memanfaatkan masa istirahat dengan menggelar reses untuk menemui konstituennya guna menyerap aspirasi.
Salah satu lokasi yang dijadikan tempat reses, H Yanto Setianto, yakni di GOR Desa Makarahayu, Kecamatan Margaasih, Kamis (31/3). Sebelumnya H Yanto, melakukan reses di Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, kemudian Desa Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, dan di Margahayu, Kecamatan Margahayu.
“Pada reses tahun lalu kami melaksanakan reses di desa ini (Mekarahayu), dan sudah ada sejumlah aspirasi yang sudah direalisasikan, kalau hari ini saya kembali melaksanakan reses di sini, untuk kembali menemui masyarakat guna menampung keluhan atau aspirasi, silahkan sampaikan,” kata H Yanto, di sela reses.
Dalam kesempatan itu Yanto Setianto juga menyampaikan beberapa hal terkait program Pemda Kabupaten Bandung. Salah satunya program pinjaman dana bergulir yang digulirkan Pemkab Bandung.
“Dana bergulir sebetulnya sudah saya lakukan pada tahun 2010 di BPR dan sudah berhasil mengajukan pinjaman bergulir. Nah sekarang kembali digulirkan, Pemkab Bandung sudah memberikan kelonggaran tidak pakai bunga dan masyarakat tidak dibebani jaminan, untuk mereka yang mau usaha, bukan untuk modal ngusep,” papar Yanto,
Yanto berharap, dana bergulir berupa pinjaman tanpa bunga ini bisa menjadi modal usaha bagi masyarakat yang mau berusaha dehingga usahanya bisa berkrmbang. “Jangan sampai sebelumnya dagang baso, setelah mendapat pinjaman malah jadi berhenti. Dana ini sangat bermanfaat bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), seperti tukang bajigur, tukang baso sangat bermanfaat, tapi untuk pengusaha mungkin material tidak bermanfaat karena pinjamannya terlalu kecil,” ucap Yanto.
Menurut Yanto, reses ini memberikan informasi yang bisa diserap masyarakat, termasuk infrastruktur. “Jadi anggaran pembangunannya terprogram, silahkan usulkan melalui formolir isian yang sudah disediakan. Misalkan Margasih sudah lama ingin punya alun-alun. Jadi ulah Majalaya, Banjaran, atau Ciwidey yang punya alun-alun, tapi Margaasih juga harus memiliki alun-alun, apa nanti di dara Ulin atau di mana lokasinya, kami siap mendorongnya,” ujar Yanto.
Kemudian program lain, kata Yanto, seperti rutilahu (rumah tidak layak huni), atau kalau ada jalan becek silahkan ajukan, silahkan bisa secara tulis.
“Selama untuk kepentingan umum saya siap untuk memperjuangkannya, bukan untuk kepentingan pribadi, karena Pemda tidak akan melayani hal itu. Misalnya untuk pengadaan air bersih, silahkan usulkan, saya selaku anggota dewan sudah melaksanakan amanat konstituen. Anggota dewan bisa duduk jadi dewan karena dipilih konstituen. Jadi reses ini salah satunya untuk menampung apa yang menjadi keinginan konstituennya,” ucap Yanto.
Sementarat Camat Margaasih, Drs Asep Ruswandi MSi, mengatakan, kegiatan reses yang diselenggarakan ini merupakan kegiatan rutin dilakukan anggota dewan, terutama untuk menjalin silaturahmi dengan warga di dapilnya dan sekaligus menampung aspirasi dari masyarakat. “Silahkan untuk disampai kepada anggota dewan dari Fraksi Golkar ini, yang nantinya menjadi bahan untuk pmemperjuangan aspirasi untuk mengawal kebijakkan di tingkat Kabupaten Bandung,” ucap Asep.
Pemkab Bandung di bawah kepempinan Dadang Supriatna dan Sahrul saat ini sudah menjelang satu tahun atau tepatnya pada bulan April 2021. Tanggal 26 satu tahunnya atau hampir bertepatan dengan Hari Jadi Kab Bandung ke 381.
Program prioritas Bupati Bandung, yakni guru ngaji. Kebijakan ini didukung oleh dewan, yang sudah masuk tahap kedua. Kemudian bantuan modal bergulir yang sudah mulai bergulir di tahun 2022, menjadi modal bergulir yang disalurkan melalui BPR Kerta Raharja dan BJB. “Terutama untuk warga yang memiliki usaha UMKM nanti bisa mengajukan pinjaman maksimal Rp 2 juta per orang, dan kalau Margaasih melalui BJB. Tinggal diakses dan bisa berkordinasi dengan pihak desa,” ungkap Asep.
Untuk Margaasih, tutur Asep, dana bergulir ini banyak yang sudah masuk dan sudah masuk pengecekan debitur. “Dana ini harus bergulir, tanpa anggunan, sipatnya bukan bantuan tapi pinjaman, tanpa bunga karena sudah dibayar oleh pemkab, dengan cara mencicil sesuai tenggat waktu yang sudah disepakati,” ucap Asep Ruswandi.(Deddy)