Ketua Komisi C Apresiasi Inovasi Simpelbedas yang Diluncurkan Pemkab Bandung, Namun…

- Editor

Rabu, 24 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, H Yanto Setianto (baju putih) bersama Sekda Kab Bandung H Cakra Amiyana (kanan) saat launching Simpeldas, di Bendungan Cibeureum, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Selasa (23/8/2022). (Foto: deddy)

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, H Yanto Setianto (baju putih) bersama Sekda Kab Bandung H Cakra Amiyana (kanan) saat launching Simpeldas, di Bendungan Cibeureum, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Selasa (23/8/2022). (Foto: deddy)

KAB BANDUNG, BIPOL.CO — Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung H Yanto Setianto apresiasi atas diluncurkannya inovasi Sistem Pengendalian Lingkungan Berbasis Mikro Das (Simpelbedas).

Hal itu disampaikan Yanto Setianto saat menghadiri launching Simpelbedas berbasis teknologi integrasi Automatic Water Level Recorder (AWLR) pada beberapa Sub DAS, di Bendungan Cibeureum, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Selasa (23/8/2022).

Simpelbedas adalah sistem untuk mengevaluasi kinerja mikro Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terpadu, juga menjadi sistem ketahanan bencana.

Alat ini, tutur legislator Golkar ini, dipasang di beberpa titik di Kabupaten Bandung dan bisa multi fungsi. Selain alat ukur air juga mengukur kualitas air, kekeruhan air, antisifasi bila ada cairan kimia dan sampahnya.

“Sehingga dalam satu alat ini bisa diintegrasikan ke HP meski sambil tiduran mengontrol air. Tidak seperti zaman dulu malam-malam harus kukurusukan ngontrol kali (sungai), sekarang zaman teknologi, sekali lagi kita apresiasi terhadap upaya itu,” ucap Yanto.

Namun Yanto menyarankan, mumpung alat ini masih terjangkau yang sebenarnya penganggarannya harus jadi perhatian BBWS. “Tapi karena alat ini harganya tidak seberapa, bisa dianggarkan melalui APBD yang beli, kita (dewan) nanti dorong untuk penganggarannya,” ujarnya.

Menurut Yanto, Simpelbedas ini hanya alat saja bukan untuk menghentikan banjir, solusinya justru berharap Kementrian BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) bisa memfungsikan dengan baik alat tersebut sebagai solusi.

“Bagaimana fungsi penyimpanannya, disitu harus ada solusi, jangan sampai bingung memfungsingkannya, debit air tinggi tapi macet fungsi, itu bukan solusi. Bila air tinggi maka BBWS yang harus bertindak. Bila BBWS harus ketergantungan kepada kementrian, mari kita sama-sama ke kementrian, karena Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, sangat perhatian sekali terhadap hal seperti ini,” harapnya.

Begitu pun mengenai rencana Pemkab Bandung untuk membuat ekowisata di areal bendungan Cibeureum. Tentunya harus diperhatikan dampaknya setelah ekowisata itu dibuka.

“Dengan tempat wisata itu sebetulnya khawatir dengan dampaknya, karena bisa memproduksi sampah, nantinya akan menarik orang atau pedagang datang ke sini (tempat wisata) sehingga akan muncul masalah sampah. Tapi mudah-mudahan bisa dikonsep sebagai ekowisata edukasi, tempat belajar bagaimana mengelola air yang bagus, jadi khusus untuk edukasi saja, bukan wisata untuk selfi atau tiktokan, kita suport anggarannya,” katanya.

Apalagi, tambah Yanto, di sini hadir pemegang kewenangan, PUTR, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, maka rasanya tidak mungkin bila ekowisata ini tidak jadi. “Inyaa Alloh harus jadi, bisa terwujud tahun 2023,” ucap Yanto menutup paparannya.

Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB