BIPOL.CO, JAKARTA – Hasnaeni atau yang dikenal “Wanita Emas” mencabut pernyataannya soal dugaan asusila yang dilakukan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari. Hasnai juga dalam video yang beredar itu menyampaikan permohonan maaf.
Dalam video yang beredar seperti dilihat Senin (26/12/2022), Hasnaeni yang mengenakan kemeja putih duduk di kursi. Dia membacakan pernyataannya yang dibuat pada Minggu 11 Desember 2022. Hasnaeni membacakan surat klarifikasi dan permohonan maafnya terhadap Ketua KPU RI atas video yang telah beredar sebelumnya.
“Saya Hasnaeni. Surat pernyataan klarifikasi mengenai video saya yang beredar kemarin. Saya Hasnaeni hari ini, Jakarta, Minggu 11 Desember 2022, melalui surat ini saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Ketua KPU Hasyim Asy’ari beserta jajarannya serta melalui surat ini saya menyatakan dan mengklarifikasi,” ujar Hasnaeni dalam video yang beredar, seperti dilansir dari detik.com.
“Satu, bahwa video yang beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh Ketua KPU Hasyim Asyari maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar. Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akbiat saat ini saya sedang mengalami sakit depresi,” ujar Hasnaeni.
Dalam video tersebut, Hasnaeni menyatakan hubungan dirinya dengan Ketua KPU RI bersifat sebatas profesional. Hasnaeni menyebut klarifikasi dan permohonan maaf ini tidak dibuat di bawah tekanan.
“Yang ketiga, bahwa saya memastikan jika di kemudian hari terjadi lagi kejadian serupa yang dilakukan oleh pihak manapun saya nyatakan hal itu tidak benar,” ujar dia.
Respons Farhat Abbas
Farhat Abbas yang tergabung dalam Gerakan Melawan Political Genocide (GMPG) saat melaporkan KPU RI Hasyim Asy’ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), mempertanyakan video permintaan maaf Hasnaeni.
“Itu kan jelas dia bikin surat pencabutannya tanggal 11 Desember, sedangkan dia buat laporan, itu kan kelihatan dia dipaksa sama lawyernya. Itu kan penghalangan keadilan aja,” kata Farhat Abbas saat dikonfirmasi, Senin (26/12), dikutif detik.com.
Farhat Abbas menuding Hasyim Asy’ari tengah panik. Menurut Farhat, laporan yang diajukan ke DKPP dikuatkan dengan bukti-bukti yang ada.
“Justru itu makin memperlihat Hasyim itu kalang kabut. Kita kan bukan cuma asal mulut, ada bukti. Ada ancaman pidananya itu merekayasa itu,” ujar Farhat.
Ketua Umum Partai Pandai itu menyebut Hasnaeni membaca draf saat menyampaikan pemrohonan maafnya. Dia menduga Hasnaeni ditekan saat membuat video tersebut.
“Kelihatan dia kan membaca drafnya, dia pengacaranya namanya Brian, Brian itu datang. Habis itu dia kirim ke Hasyim. Hasyim disomasi nggak mau jawab. Harusnya dia jawab somasi, jelaskan dong,” kata Farhat.
“Kalau misalnya Hasnaeni tidak ditekan ngapain dia buat kuasa tanggal 22 itu kepada pengacara,” imbuh dia.(deddy)