BIPOL.CO, BANDUNG – Tahun 2022 telah dilewati PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung dengan berbagai keranjang kue.
PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mencatat peningkatan volume pelanggan yang signifikan pada tahun 2022. Total, PT KAI Daop 2 Bandung memberangkatkan 15.465.056 pelanggan KA yang terdiri dari; pelanggan KA kelas Eksekutif (1.082.260), kelas Bisnis (43.250), kelas Ekonomi (1.694.960), dan KA Lokal (9.824.116). Angka tersebut naik sebesar 132% dari tahun 2021, yakni sebanyak 6.646.729 pelanggan.
Kenaikan jumlah volume pelanggan tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain adanya aturan relaksasi dari pemerintah terkait persyaratan perjalanan orang menggunakan moda transportasi KA. Selain itu pengoperasian 4 KA tambahan yakni KA Baturaden Ekspres relasi Bandung – Purwokerto, KA Cikuray relasi Pasarsenen – Bandung – Garut, KA Ciremai Pagi serta KA Ciremai Sore relasi Bandung – Semarang Tawang turut meningkatkan jumlah volume pelanggan pada tahun 2022.
Sedangkan untuk angkutan barang, PT KAI Daop 2 Bandung pada tahun 2022 berhasil mengalami peningkatan volume sebesar 43% dibandingkan tahun 2021. Dan, pada tahun 2023 unit Angkutan Barang telah menargetkan kenaikan 32% volume angkutan barang menembus angka 85.950 ton, dimana realisasi volume tahun 2022 angkutan barang hanya 64.709 ton.
Keberhasilan bisnis perkeretaapian tidak lepas dari segi pengoperasian dan sarana KA. Di tahun 2022, untuk KA keberangkatan rata-rata mengalami keterlambatan 0 menit (99% tepat waktu berangkat), dan untuk KA kedatangan rata-rata mengalami keterlambatan 2 menit (91 % ketepatan tiba).
Adapun rata-rata keterlambatan KA pada tahun 2021, yaitu 0 menit untuk keberangkatan KA, dan 1 menit untuk kedatangan KA. Kenaikan angka keterlambatan pada kedatangan KA ini umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya antrian KA, serta rekayasa pola operasi yg disebabkan oleh pembangunan jalur ganda pada lintas Gedebage – Haurpugur guna peningkatan fasilitas operasi yang memerlukan beberapa tahapan switchover persinyalan dan jalur ganda tersebut.
Sedangkan dari segi sarana KA, di tahun 2022 Daop 2 Bandung mengalami penurunan angka gangguan sarana KA, khususnya sarana kereta dan lokomotif. Tercatat, terdapat 8 gangguan kereta dan 5 gangguan sarana lokomotif. Sedangkan tahun 2021 terdapat, 9 gangguan kereta dan 6 gangguan lokomotif.
Face Recognition Boarding Gate
Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono mengatakan, guna memberikan pelayanan prima kepada pengguna kereta api, fasilitas dan pelayanan di area stasiun pun ditingkatkan.
“Di tahun 2022 PT KAI Daop 2 Bandung mengujicobakan fasilitas Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Bandung. Hadirnya Face Recognition Boarding Gate tersebut bertujuan untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh yang ingin naik kereta api, tanpa perlu repot-repot menunjukan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, KTP, ataupun dokumen vaksinasi,” tuturnya.
Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.
Untuk menikmati fasilitas tersebut, pelanggan harus melakukan satu kali registrasi di awal yang berlaku untuk selamanya. Registrasi dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP Reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.
Jika sudah melakukan registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass. Pelanggan dapat langsung menuju ke Face Recognition Boarding Gate jika waktunya sudah mendekati jam keberangkatan. Arahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket, identitas, dan syarat vaksinasi sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka.(*)