BIPOL.CO, BANDUNG – Sebagai kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, dan terbesar ke tiga di Indonesia, Kota Bandung terus melakukan pembenahan diri. Beragam fasilitas publik gencar dibenahi demi kenyamanan masyarakat yang tinggal di dalamnya.
Dalam kurun tahun 2018 hingga 2022 lalu, sejumlah pembangunan fasilitas publik gencar dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung pada November 2022 menyatakan, capaian sejumlah perwujudan janji Wali Kota dalam menghadirkan Bandung Nyaman terus berproses.
Lebih dari 70 persen program infrastruktur fasilitas publik sudah diselesaikan Pemkot Bandung bersama dengan stakeholder lainnya.
1. Fly Over
Fly over atau jalan layang dibangun sebagai jalan bebas hambatan untuk menghadapi permasalahan kemacetan lalu lintas. Sebelum adanya fly over, para pengendara menempuh waktu perjalanan selama 10-60 menit. Kini, durasinya bisa dipangkas menjadi hanya 5 menit di titik-titik tersebut.
Untuk program pembangunan fly over, capaian targetnya telah menyentuh 80 persen. Sampai saat ini, Pemkot Bandung sudah membangun tiga fly over yaitu fly over Jalan Jakarta, Laswi, dan Kopo.
2. Kolam Retensi
Kolam ini dibangun untuk menampung dan meresap air hujan saat debit air tinggi. Hal ini merupakan salah satu solusi pencegahan dan penanganan banjir di Kota Bandung.
Selain itu, kolam retensi juga digunakan sebagai sarana ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.
Kerennya, capaian program ini telah tuntas alias telah 100 persen tercapai. Pemkot Bandung telah membangun 7 dari target 7 kolam retensi. Di antaranya, Kolam Retensi Kandaga Puspa, Sarimas, Rancabolang, Cisurupan, Gedebage, Bima, dan Ciraga.
3. Fasilitas Disabilitas di Seluruh Ruang Publik
Akses bagi para difabel pada sarana dan prasarana umum pun terpenuhi dengan baik, seperti fasilitas pejalan kaki/trotoar yang menyediakan ramp on/off, ubin pemandu untuk aksesibilitas kaum difabel.
Fasilitas disabilitas pada taman seperti ramp, railing, dan sirkulasi kursi roda pun telah disediakan Pemkot Bandung. Adanya fasilitas ini membuat masyarakat atau para difabel dapat bermain dan berjalan-jalan di taman kota.
Sebanyak 81,94 persen capaian program fasilitas di jalanan telah hadir untuk memenuhi kebutuhan para difabel yang terletak di 59 ruas jalan.
Sedangkan untuk sarana prasarana telah tercapai 71,42 persen. Sebanyak 30 sarana prasarana seperti di taman dan lokasi lainnya telah dibenahi.
4. 25.000 Sambungan Air Bersih Baru
Sebanyak 25.000 sambungan air bersih baru disediakan untuk memenuhi permohonan masyarakat atas kebutuhan air bersih. Masyarakat dapat mengakses air bersih dengan mudah dan biaya yang terjangkau. Sehingga kesehatan lingkungan dan kebersihan masyarakat semakin meningkat.
Untuk program ini, telah tercapai 70,60 persen dari target yang telah ditentukan. Sudah ada 17.649 sambungan air bersih baru di Kota Bandung.
5. Rehabilitasi Sarana Olahraga Kecamatan
Sarana Olahraga yang direhabilitasi atau diperbaiki dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan budaya berolahraga. Sehingga tingkat derajat kesehatan masyarakat Kota Bandung dapat meningkat.
Sebanyak 46,66 persen program ini telah tercapai. Terdapat 14 sarana olahraga yang telah diperbaiki dari target 30 sarana olahraga.
6. Bank Sampah Kecamatan
Bank Sampah digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah oleh masyarakat. Hasil dari pengumpulan sampah tersebut akan disetorkan ke tempat pengumpul sampah.
Bank Sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetornya adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
Dengan adanya Bank Sampah berhasil mengurangi volume sampah yang dibawa ke TPA serta meningkatkan kebersihan lingkungan masyarakat. Program ini telah tercapai 93,33 persen. Sampai saat ini telah hadir 28 Bank Sampah di Kota Bandung.
7. Rehabilitasi Pasar Tradisional
Perbaikan sarana prasarana pasar pun dilakukan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih tertata, dan lebih indah atau tidak kumuh.
Program ini mencapai keberhasilan hingga 390 persen. Sebab sebanyak 39 pasar telah direhabilitasi dari target awal 10 pasar tradisional.
Pada 2023, Pemkot Bandung akan terus berbenah dan melakukan perbaikan infrastruktur yang jauh lebih terasa manfaatnya bagi masyarakat.(*)