Jabar Masih Jadi Magnet bagi Investor

- Editor

Kamis, 16 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIPOL.CO, BANDUNG – Jawa Barat masih menjadi magnet bagi investor untuk datang dan membuka berbagai jenis lapangan usaha. Kondisi itu membuat nilai investasi di Jabar selalu tinggi.

Sehingga kondisi perekonomian Jabar selalu menjadi hal yang penting, sebab selalu mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional (Indonesia).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Gunawan Hutapea menyampaikan bahwa pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jawa dan Nasional.

Hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 2022 yang merupakan tertinggi se Jawa, serta berada di atas rata-rata nasional.

Selain didorong oleh pelonggaran PPKM yang mendorong mobilitas, capaian tersebut juga ditopang oleh kinerja investasi di Jawa Barat yang merupakan yang tertinggi se-Nasional dengan realisasi mencapai Rp 174,58 triliun. Melebihi target tahunan yang sudah ditetapkan.

“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga didukung oleh kinerja sektor pengolahan dan perdagangan industri yang terus tumbuh seiring permintaan domestik yang masih kuat,” jelasnya di Bandung, Selasa (14/2/2023).

Erwin menambahkan bahwa Bauran Kebijakan Bank Indonesia ke depan akan fokus pada menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pro-stabilitas pada kebijakan moneter, serta kebijakan pro-pertumbuhan pada kebijakan makroprudensial, pengembangan pasar keuangan, ekonomi keuangan inklusif hijau serta sistem pembayaran.

Kinerja positif sektor riil di Jawa Barat tersebut turut didukung oleh stabilitas sistem keuangan Jawa Barat yang semakin bertumbuh.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat oleh perbankan Jawa Barat tumbuh positif sebesar 8,64% (yoy), dengan kredit/pembiayaan yang juga tumbuh positif sebesar 8,64% (yoy).

Di tengah perkembangan intermediasi keuangan tersebut, risiko kredit perbankan di Jawa Barat masih pada level yang manageable dan membaik dari periode sebelumnya dengan indikator Non Performing Loan (NPL) gross Desember 2022 sebesar 3,25% (yoy).

Memasuki tahun 2023, Bank Indonesia Jawa Barat dan OJK KR 2 Jawa Barat optimis bahwa perekonomian Jawa Barat akan tetap tumbuh positif, sejalan dengan perbaikan konsumsi rumah tangga, berlanjutnya realisasi investasi serta berlanjutnya kinerja positif sektor keuangan yang mendukung permintaan domestik akan tetap kuat.(*)

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB