BIPOL.CO, BANDUNG – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung merancang sejumlah strategi untuk meningkatkan perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung. Salah satunya dengan integrasi data pelaku ekonomi yang telah tercatat di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Menurut Ketua Deskranasda Kota Bandung, Yunimar Mulyana, dari pembahasan yang dilakukan telah disepakati paparan dari masing-masing bidang.
“Kita meminta bantuan untuk bersinergi bersama OPD yang belum terlibat serta mitra eksternal baru. Kita berikan kesempatan bagi para UMKM untuk memamerkan produknya sampai di Agustus-September,” ujar Yuni, Jumat 24 Februari 2023 di Hotel Grandia.
Ia berharap, strategi-strategi 2023 akan memberikan dampak yang lebih baik bagi para pelaku usaha. Terutama program berupa pelatihan dan pembinaan untuk kemajuan para pelaku usaha di Kota Bandung.
“Kita dorong mereka meningkatkan kualitas produk mereka, sehingga tidak hanya bisa bersaing di nasional tapi juga internasional. Semua kegiatan yang kita berikan semoga bisa benar-benar berguna dan bermanfaat untuk mereka,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung TB. Agus Mulyadi menjelaskan, beberapa OPD yang sudah menjadi mitra di antaranya Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Diskopukm), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (Disbudpar), Bagian Perekonomian, Kesra, Bappelitbang, dan Bank BJB.
“Akan ada tambahan mitra di luar OPD. Tadi ada masukan untuk menambah mitra dari Pertamina dan BUMN lain yang bisa kita ajak bergabung,” ucap Agus.
Selain itu, Koordinator Bidang Daya Saing Dekranasda Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, data pelaku usaha akan terintegrasi secara sistem antara portal pendataan Dekranasda Kota Bandung dengan portal Patrakomala milik
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
“Kita juga akan melaksanakan kurasi pelaku usaha binaan untuk difasilitasi. Kami mempunyai sistem informasi namanya Sirkuit, ada 9.000 pelaku usaha, tapi yang sudah terdaftar di Dekranasda ada 355,” jelas Atet.
Dekranasda juga menargetkan agar para pelaku UMKM seluruhnya bisa masuk Pasar Kreatif. Maka dari itu, setiap tahun akan ada program pendampingan UMKM yang diberikan ke seluruh kecamatan.
“Ada program maju bersama 1.000 UMKM pendampingan ini. Kalau pengrajin sudah masuk Pasar Kreatif berarti sudah dinyatakan lulus. Untuk gelar produk kelas awal di BIP tahun 2022 memperoleh omzet sebanyak Rp600 juta,” paparnya.
Strategi lainnya adalah memfasilitasi hak kekayaan intelektual (HKI), pameran dalam dan luar negeri, serta pelatihan copywriting, public speaking dan story telling bagi pelaku usaha UMKM.
Pada Januari dan Februari 2023, jumlah pelaku usaha terfasilitasi sebanyak 128. Dengan total transaksi pada bulan Januari sebanyak Rp3,2 juta. Sedangkan pada Februari total nilai transaksi sebanyak Rp7,2 juta.
Omzet Dekranasda paling besar berasal dari Pasar Kreatif. Sejak Desember 2022-Februari 2023 mencapai Rp266 juta.(*)