BIPOL.CO, BANDUNG – Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna dan Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo hadir di tengah-tengah para siswa SMA Negeri 1 Bojongsoang, Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Senin (27/2/23) pagi.
Bupati Bandung dan Kapolresta Bandung mengikuti upacara bendera di lingkungan SMAN 1 Bojongsoang, sekaligus menjadi Inspektur upacara.
Di hadapan para siswa SMA Negeri 1 Bojongsoang, Dadang Supriatna dan Kusworo Wibowo memberikan edukasi kepada para siswa SMA tersebut.
Dalam ceramahnya, Bupati dan Kapolres secara bergilir memberikan edukasi pencegahan pernikahan dini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting, pencegahan kenakalan remaja termasuk tindakan bullying di sekolah.
“Yang paling penting adalah bagaiman kita memberikan pemahaman kepada anak-anak kita, yang saat ini duduk di SMA. Apalagi dengan anak-anak usia 13-18 tahun itu merupakan kategori rawan, sehingga Pak Kapolresta Bandung turut menjelaskan sanksi hukum dalam sebuah pelanggaran di hadapan para siswa SMA. Tetapi hal itu bukan untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai bentuk pencegahan,” kata Bupati Dadang Supriatna didampingi Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo usai upacara bendera di SMA Negeri 1 Bojongsoang.
Menurut Bupati Dadang Supriatna, SMA bukan lagi kewenangan Pemkab Bandung dalam pengelolaannya, tetapi pihaknya sebagai Bupati Bandung memiliki tanggung jawab untuk melakukan pencegahan dini dengan cara memberikan pemahaman dan motivasi kepada para pelajar SMA tersebut.
“Saya berharap anak-anak kita berkarakter dan berakhlakul karimah, dan menjadi anak-anak yang sukses di masa yang akan datang,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bandung juga mengatakan bahwa dirinya memberikan perhatian pada anak-anak sekolah di lingkungan SD dan SMP di Kabupaten Bandung mengingat masa pertumbuhan dan mendapatkan berbagai keilmuan di dimulai dari tingkat SD dan SMP.
“Mudah-mudahan dengan adanya pola ini, dan saya juga terima kasih kepada Kapolresta Bandung yang punya inovasi yang sangat luar biasa dengan gerakan cepatnya,” katanya.
Bupati Dadang Supriatna berharap sinergitas di antara jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung dapat terus dilakukan. Dirinya sangat mengapresiasi edukasi yang diberikan Kapolresta Bandung yang menjelaskan tentang persoalan stunting, pernikahan dini, perbuatan kriminal geng motor, dan lain-lainnya.
Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengungkapkan bahwa pelaksanaan upacara di lingkungan sekolah ini sebagai wujud tindak lanjut arahan dari Presiden RI.
“Dalam artian bagaimana mencegah stunting, sehingga generasi muda itu bisa menjadi motor di tahun 2045 pada saat Indonesia Emas,” kata Kusworo.
Menurut Koesworo, Polres Bandung bersama Bupati Bandung akan terus melakukan sosialisasi dalam upaya mencegah stunting yaitu dengan cara mencegah pernikahan dini di usia muda atau di kalangan anak-anak SMA serta berbagai arahan dalam upaya mencegah kenakalan remaja.
“Kami turut mencegah ikut-ikutan geng motor anak-anak SMA, dan kami memberikan motivasi supaya masa depan anak-anak ini bisa menjadi lebih baik dengan memiliki tekad untuk meraih masa depan,” tutur Kusworo.
Termasuk, Kapolresta Bandung mengatakan, turut melakukan upaya pencegahan bullying di sekolah. Menurutnya walaupun Undang-Undang Peradilan Anak lebih mengedepankan masa depan anak dengan mengutamakan permusyawaratan terlebih dahulu dan peradilan menjadi langkah yang terakhir.
“Namun ada aturan hukum seandainya itu tidak bisa dilaksanakan, atau musyawarah tidak bisa dilaksanakan,maka hukum berlaku, itu tujuannya untuk menurunkan motivasi anak melakukan perbuatan bullying di sekolah. Kami minta kepada anak-anak untuk melaporkan ke pihak sekolah, atau orang tua seandainya ada peristiwa bullying sebelum ini menjadi kebudayaan,” katanya.(deddy)