BANDUNG, bipol.co – Director of Human Capital Management PT Telkomsel Irfan A Tachrir berkomitmen mendukung program desa digital Jabar mulai dari infrastruktur hingga pelatihan. Data dari zona desa itu akan menentukan bantuan apa yang akan diberikan oleh Telkomsel.
“Berdasarkan dari analisis yang ada, nanti berapa (zona) merahnya, berapa (zona) kuningnya, berapa (zona) hijaunya. Itu akan menentukan dimana sebenarnya letak bantuan Telkomsel,” ucap Irfan.
“Untuk yang merah kita support dengan ketersediaan infrastruktur, karena dia belum terkoneksi artinya. Untuk yang kuning sudah ada koneksi tapi mungkin digital culture-nya itu belum ada, maka harus kita kasih pelatihan,” sambungnya.
Pelatihannya, lanjut Irfan, bisa berupa hal yang terkait digital itu sendiri, pelatihan manajemen wirausaha, atau pelatihan membuat kemasan untuk produk-produk usaha.
Ia menambahkan, Kota Bandung menjadi titik pertama peluncuran Patriot Desa Digital dari Telkomsel ini. Kota Jakarta, Makassar, Surabaya, dan Medan akan menjadi tujuan selanjutnya. Platform ini untuk menggali berbagai potensi desa yang ada di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap Jabar bisa menjadi percontohan untuk pengembangan desa digital secara nasional. “Patriot Desa Digital itu adalah mereka-mereka yang membantu dan melakukan aktivitas berbisnis digital untuk produk-produk yang hadir di perdesaan. Ini yang dikelola oleh Telkomsel, punya program yang sama di beberapa tempat di Indonesia,” ungkap Emil. **
Editor: Ude D Gunadi