CIANJUR, bipol.co – Sedikitnya 90 orang menjadi korban keganasan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) Aedes Aegypti sepanjang bulan Januari 2019 di Kabupaten Cianjur. Bahkan dua diantaranya meninggal dunia, yakni warga Kecamatan Sukaremi dan Cianjur.
“Statusnya masih siaga. Tapi kami imbau agar masyarakat tetap waspada karena curah hujan masih cukup tinggi. Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk. Jangan lupa 3M plus (menutup, mengubur, dan menguras,” tandas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur, Neneng Efa Fatimah, Selasa (5/2).
Meski sudah menimbulkan puluhan korban, Neneng menegaskan jika Dinkes belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) karena dari sisi jumlah belum melonjak dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Sementara itu Unit Transfusi Daerah (UTD) PMI Kabupaten Cianjur siaga menyiapkan stok trombisit 20 labu setiap harinya untuk semua jenis golongan darah.
“Tidak terlalu banyak. Tapi kami siapkan. Stoknya aman,” kata Petugas Quality Control UTD PMI Kabupaten Cianjur Sandi Juniandi.
Menurutnya, tak banyaknya stok trombosit yang disiapkan lantaran usianya tak tahan lama. Paling lama, trombosit bisa bertahan selama 5 hari.
“Permintaan dari rumah sakit juga tak terlalu melonjak signifikan. Kalau dirata-ratakan, sebulan lebih kurang 100 labu,” ucapnya. (Andi)