SUKABUMI, bipol.co – Terminal Tipe A, KH. Ahmad Sanusi di Kota Sukabumi secara bertahap melakukan pembenahan lingkungan untuk meningkatkan kenyamanan kepada pengguna jasa angkutan bus.
Di lingkungan terminal kini ada penampilan yang berbeda antara lain tersedianya kursi penumpang dalam jumlah yang memadai, dinding lukisan berisi ajakan naik bus, serta lukisan promosi wisata di Sukabumi.
“Alhamdulillah secara bertahap kami terus berbenah untuk memberikan kenyaman kepada para penumpang yang datang ke terminal tipe A,” kata Kepala Terminal Tipe A KH. Ahmad Sanusi, Yukky Rahmat Yunus kepada wartawan, kemarin.
Kegiatan penataan lingkungan Terminal KH. Ahmad Sanusi mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IX Jawa Barat. Program penataan lingkungan, ujar Yukky, merupakan upaya Kemenhub dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Selain menata fasilitas penumpang seperti kursi dan lukisan dinding, tambah Yukky, Kemenhub juga melakukan kegiatan perbaikan gedung, WC, dan penambahan fasilitas lainnya.
“Kami berupaya untuk membuat pengguna jasa transportasi darat khususnya bus nyaman berada di lingkungan terminal dan senang naik bus. Kami yakinkan masyarakat bahwa terminal yang sekarang bukan terminal yang dulu lagi. Sekarang di terminal senyum sapa selalu ada,” ujar Yukky.
Walaupun akses angkutan kota belum bisa masuk ke terminal, dari hari ke hari, tingkat kedatangan penumpang terus bertambah. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya fasilitas dan pelayanan kepada para penumpang yang meninggalkan dan tiba di Terminal KH. Ahmad Sanusi.
“Tahun depan kami akan memasang fasilitas wifi gratis bagi para penumpang. Saat ini jangkauan wifi baru sebatas ruangan kantor untuk mengirimkan data dan informasi ke BPTD Jabar,” jelasnya.
Pengelola terminal juga bersama Polri, TNI, Satpol PP, dan pengurus bus terus meningkatkan kondusivitas lingkungan untuk mencegah munculnya gangguan keamanan. Segala bentuk gangguan dan ancaman keamanan diantisipasi sejak dini oleh petugas gabungan.
Kini terminal tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya seluruh sarana transportasi. Melainkan, juga menjadi tempat edukasi anak-anak usia dini untuk mengenal fasilitas sarana dan prasarana angkutan.
Yukky mengungkapkan, pihaknya kini ingin mulai menghilangkan kesan kurang baik di lingkungan terminal. Selain itu, kedatangan anak-anak usia dini tersebut sekaligus menjadi ajang edukasi.
“Tujuannya, sebagai bentuk penanaman rasa cinta terhadap alat ransfortasi umum ketimbang alat transportasi pribadi. Intinya, kedepannya mereka dapat lebih memilih sarana transfortasi massal,” ujar Yuki.[Firdaus]