Jelang Pemilu, BI Waspadai Peredaran Uang Palsu

- Editor

Selasa, 19 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi

ilustrasi

AMBON, bipol – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bambang Pramasudi mengingatkan masyarakat Maluku untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 17 April 2019.

“Saya mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu, apalagi Pemilu dilakukan serentak,” ujarnya, Senin (18/2/2019).

Supaya tidak menerima uang palsu, kata dia, pertama yakni usahakan transaksi uang tunai di siang hari. Kenapa? karena kalau di siang hari bisa menerawang, meraba, dan bisa dilihat keaslian uang itu.

“Biasanya modus-modus penggunaan uang palsu selama ini di daerah, di provinsi lain, di malam hari atau subuh di warung-warung. Jadi kurang sadar kalau itu uang palsu, dipikir pasti asli,” ujarnya.

Padahal sulit untuk melihat, diterawang, juga bisa diraba. Pada nominal uang kertas Rp100.000 dan Rp 50.000 itu, kata dia, kasar kalau diraba berarti asli. Kalau diraba licin indikasi palsu. “Mudah-mudahan kondisi ini tetap kondusif, menjelang Pilpres maupun Pileg,” katanya.

Ia mengatakan berkoordinasi dengan BIN untuk saling bertukar informasi, kalau ada indikasi-indikasi seperti itu. Pihaknya akan menindaklanjuti. “Khususnya kalau ada laporan penerimaan uang palsu dari masyarakat yang mungkin banyak kasusnya, kami siap tindaklanjuti,” katanya.

Bambang menjelaskan,peredaran uang palsu di Maluku sejak Januari 2019 belum terlalu signifikan. Berdasarkan laporan yang masuk dari perbankan di daerah ini ada 13 lembar pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 yang palsu. Menurut dia, jumlah tersebut tidak signifikan dibandingkan jumlah uang lembaran yang BI edarkan.

“Jadi 13 lembar uang palsu yang didapati itu semua dari pihak bank, mungkin saja masyarakat melakukan transaksi dengan bank, ditemukan dan diserahkan ke BI,” katanya. (deg/ant)

Berita Terkait

Jokowi Calon Kuat PSI? Pengamat IPO: Hasrat Kekuasaannya Masih Cukup Kuat, Namun…
Tak Punya Legal Standing, MK Tolak Pembatasan Jabatan Ketum Parpol
Hj Renie Rahayu Apresiasi Pemkab Bandung Perkuat Strategi Perlindungan Lingkungan
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Ketua KPU Akui Banyak Tantangan dalam Verifikasi Dokumen
Hadiri Munas I ADPSI dan ASDEPSI, Hj Renie: Sikapi Dinamika Kebijakan Pemerintah Terkini
Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang
Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata
Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 17:09 WIB

Jokowi Calon Kuat PSI? Pengamat IPO: Hasrat Kekuasaannya Masih Cukup Kuat, Namun…

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:03 WIB

Tak Punya Legal Standing, MK Tolak Pembatasan Jabatan Ketum Parpol

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:33 WIB

Hj Renie Rahayu Apresiasi Pemkab Bandung Perkuat Strategi Perlindungan Lingkungan

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:34 WIB

Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Ketua KPU Akui Banyak Tantangan dalam Verifikasi Dokumen

Selasa, 6 Mei 2025 - 19:05 WIB

Hadiri Munas I ADPSI dan ASDEPSI, Hj Renie: Sikapi Dinamika Kebijakan Pemerintah Terkini

Berita Terbaru

Olahraga

Nikmat Sehat Harus Disyukuri dan Dijaga

Sabtu, 17 Mei 2025 - 22:07 WIB