BIPOL.CO, JAKARTA – Kongres VI Partai Demokrat secara aklamasi kembali memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode 2025-2030.
Hal itu diumumkan dalam Kongres VI Partai Demokrat yang digelar di Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2024) malam.
Kongres VI ini dihadiri jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) hingga majelis tinggi partai. Para Ketua DPP memberikan dukungan kepada AHY untuk menjadi ketua umum partai.
AHY menjadi satu-satunya tokoh di Demokrat yang mendaftar dan memenuhi syarat pencalonan sebagai Ketum.
“Apakah Bapak Agus Harimurti Yudhoyono secara aklamasi dapat disetujui sebagai ketum partai demokrat period 2025-2030? setuju?” kata Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron membacakan hasil pleno, dilansir dari RM.id.
Para kader pun kompak menjawab setuju. Kemudian, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) membacakan surat keputusan Kongres VI Partai Demokrat.
AHY mengatakan dia diminta maju kembali sebagai Ketum Demokrat. AHY menerima permintaan itu. “Para ketua DPD dan DPC tadi menyampaikan harapannya agar saya bisa atau berkenan maju kembali sebagai ketua umum periode 2025-2030,” kata AHY kepada wartawan di kediamannya Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, Minggu (23/2/2025) setelah menerima kedatangan 38 ketua DPD Demokrat.
AHY mengatakan siap menerima permintaan para pemegang suara Demokrat di wilayah tersebut. Dia berharap bisa menjalankan tugas dan amanah yang telah diberikan oleh seluruh kader Demokrat.
“Tentunya dengan niat yang baik, dengan iktikad yang baik, saya menerima. Dan harapannya bisa menjalankan tugas dan amanah yang diberikan oleh seluruh kader untuk melanjutkan kepemimpinan yang telah dijalankan selama lima tahun berakhir ini,” katanya.
Putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan, bermodal dukungan, kebersamaan, serta semangat juang seluruh kader, Demokrat memiliki optimisme. Dia berharap Demokrat bisa bangkit dan makin memiliki peran yang baik untuk Indonesia.
“Tadi kami berdialog mengingat-ingat kembali apa saja yang telah kita lalui, suka-duka, jatuh bangun, tantangan, dinamika lima tahun terakhir. Dimulai dari Kongres tahun 2020. Ketika itu pertama kali dinyatakan lockdown pandemi COVID-19 sehingga tidak mudah, mobilitas sangat terbatas dan kita harus fokus pada bantuan kemanusiaan yang bisa kita lakukan untuk masyarakat,” tutupnya.(Ads)