Kekurangan DHA Akibatkan Gangguan Otak Anak

- Editor

Rabu, 20 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, bipol.co – Pakar gizi Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS menyebut kurangnya asupan asam lemak esensial DHA dapat menganggu perkembangan otak dan kemampuan belajar pada anak-anak.

Hardinsyah yang juga Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia di Jakarta, Rabu (20/2/2019), mengatakan DHA bersama kelompok asam lemak esensial yang lain memegang peranan penting bagi perkembangan otak anak. “Defisit DHA bisa menyebabkan kerusakan syaraf,” kata Guru Besar IPB itu.

Lebih jauh defisiensi DHA otak ditemukan mempengaruhi penglihatan dan perkembangan kognitif pada bayi prematur dan bayi dengan berat badan rendah. Oleh karenanya, Rektor Universitas Syahid itu mengatakan pentingnya asupan asam lemak esensial bagi perkembangan anak-anak.

Faktanya, berdasarkan hasil penelitian pakar gizi dari UI dan IPB, diketahui lebih dari 80 persen anak Indonesia terbukti kekurangan DHA, salah satu unsur gizi yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan kecerdasan anak.

Penelitian yang dilakukan berdasar dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 itu menemukan bahwa 8 dari 10 anak usia sekolah Indonesia yang berumur 4-12 tahun kekurangan nutrisi otak sebab hanya mendapatkan sedikit asupan asam lemak esesial (Essential Fatty Acid) khususnya asupan DHA dan Omega 3.

Asam Lemak Esensial (EFA) sendiri merupakan kelompok asam lemak yang penting bagi kesehatan manusia dan harus tercukupi dari asupan makanan.

Hasil ini menurut dia, sungguh mengejutkan lantaran kekurangan asupan Omega 3 dan DHA bisa berbahaya dalam jangka menengah dan panjang.

Padahal, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Pediatrics edisi Agustus 2001 menemukan bahwa menambahkan DHA dan asam lemak omega lain, ARA pada formula bermanfaat pada penglihatan, pergerakan, dan perbendaharaan kata dari bayi.

Di sisi lain, hasil penilaian tentang efektifitas pendidikan sekolah dasar di Indonesia juga belum bisa memberikan hasil yang memuaskan. Kemampuan nalar siswa dinilai masih rendah, meski jam pelajaran SD di negeri ini lebih banyak dibanding negara lain.

Fakta itu didapat sebagai Hasil Penilaian Pendidikan untuk Kebijakan yang dilaksanakan oleh Kemendikbud, pada 14 Desember 2016.

Sebagai perbandingan, dalam satu tahun, Indonesia memberlakukan 1.095 jam pelajaran. Sedangkan Korea Selatan hanya 903 jam pelajaran per tahun. Di Jepang bahkan lebih sedikit, mereka hanya memberlakukan 712 jam pelajaran per tahun. Dan hasil penilaian pendidikan mereka berada di peringkat atas dunia. (ant)

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB