JAKARTA.bipol.co – Cadangan mineral PT Freeport Indonesia diperkirakan bisa berumur hingga 32 tahun lagi, atau bisa habis pada 2051. Hal ini diungkap oleh Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas. “Total cadangan kami saat ini 1,8 miliar ton, jadi jika kami menambang rata-rata 150 ribu ton sehari, kami bisa menambang hingga 32 tahun yakni sampai 2051,” ujar Tony di Hotel Fairmont, Rabu (27/2/2019).
Memang, saat ini izin operasi yang didapatkan Freeport setelah divestasi hanya sampai 2041. Tetapi, tambang masih bisa digali terus sampai 2051. “Tahun lalu kami menambang bisa sampai 170 ribu ton sehari, 2010 malah 230 ribu ton sehari,” katanya.
Sementara untuk sumber daya diperkirakan tersedia sampai 2071. Nah, lanjutnya, sumber daya ini yang harus dieksplorasi untuk jadi cadangan baru. Sumber daya inilah yang harus jadi pemicu Freeport tingkatkan eksplorasi agar cadangan lebih berumur panjang. PT Freeport Indonesia sendiri hanya bisa menambang sesuai izin yakni 2041, sebagaimana disepakati dalam divestasi 51% yang diteken antara PT Inalum (Persero) dan Freeport McMoran akhir tahun lalu.
Sebelumnya, Tony mengatakan tahun ini merupakan tahun terakhir tambang terbuka beroperasi. Freeport akan fokus menggali di tambang bawah tanah. Tony menyebut sepanjang 2018 lalu, Freeport bisa produksi 68 juta ton ore, “2019 dengan puncaknya di tambang terbuka, kami berencana produksi 41 juta ton ore,” kata dia.
Untuk tahun lalu, produksi tembagas mencapa 1,2 juta ton, hampir menyentuh 1,3 juta ton. Sementara emas mencapai 2,5 juta ounce. “Produksi kami sangat bagus tahun lalu, meski hanya menambang 68 juta ton ore tapi grade-nya bagus-bagus karena itu sudah di dasar tambang terbuka,” kata Tony. (dgp)