SUKABUMI,bipol.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mencatat ratusan warga mengungsi akibat tempat tinggalnya rusak dilanda bencana alam sepanjang Februari 2019
“Dari hasil rekapitulasi data bencana sepanjang Februari terjadi 53 kasus dengan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 188 kepala keluarga (KK) atau 288 jiwa. Namun sebagian korban bencana tersebut sudah ada yang pulang ke rumahnya masing-masing setelah perbaikan dan ada juga yang menumpang di rumah keluarganya,” kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa (12/3/2019).
Adapun rincian kasus bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi sepanjang bulan lalu yakni tujuh kasus kebakaran, 23 kasus longsor, satu kasus banjir, angin kencang (puting beliung) delapan kasus, gempa bumi lima kasus, pergerakan tanah tiga kasus dan bencana lain-lain enam kasus.
Namun pada kejadian bencana di Februari tidak ada korban jiwa, hanya saja 123 rumah terdampak dengan rincian 18 rusak berat, 42 rusak sedang, 63 rusak ringan dan 25 terancam bencana.
Menurutnya, kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi pada Maret ini juga cukup banyak yang mayoritas kejadian tanah longsor. Bahkan hampir sepanjang tahun kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini kerap dilanda bencana.
“Bencana yang terjadi tersebut tersebar di beberapa kecamatan, baik yang berada di utara maupun selatan Sukabumi. Sementara untuk kerugian masih dalam perhitungan,” tambahnya.
Daeng mengatakan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah paling rawan terjadi bencana di Indonesia. Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada warga yang tinggal khususnya di bantaran sungai, tebing atau daerah rawan untuk selalu waspada, mengingat saat ini curah hujan masih tinggi.
Pada Maret ini pihaknya sudah menerima beberapa laporan kejadian bencana seperti puting beliung, longsor maupun banjir. Untuk antisipasi dan pengurangan dampak bencana selain melakukan sosialisasi pihaknya juga melakukan pencegahan seperti pemasangan bronjong dan normalisasi sungai.[ant]