Kaisar Jepang Rayakan Pernikahan Intan

- Editor

Rabu, 10 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko

Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko

TOKYO.bipol.co – Kaisar Jepang Akihito dan permaisuri Michiko merayakan peringatan pernikahan intan, yang menandai ulang tahun ke-60 pernikahan mereka yang memodernkan kekaisaran.

Akihito (85) akan melepas mahkota pada 30 April dan mewariskannya kepada putra sulungnya, Pangeran Naruhito.

“Enam puluh tahun yang bersinar dan saling mendukung” tulis surat kabar bisnis Nikkei yang biasanya serius, mengenai pernikahan mereka. Nikkei foto Michiko (84) yang, dalam suatu upacara baru-baru ini, dengan tenang membantu Akihito saat naskah pidato sang kaisar campur aduk.

Kisah cinta bak dongeng dimulai di lapangan tenis dan menampilkan gambaran menawan, sekaligus menegangkan bagi Michiko, rakyat jelata pertama yang menikah dengan pewaris tahta kekaisaran Jepang saat itu.

“Mendobrak tradisi di Jepang sangatlah sulit,” kata Kazuo Oda, yang menyaksikan saat Akihito dan Michiko bertemu dalam pertandingan tenis pada Agustus 1957, dua tahun sebelum mereka menikah.

Pernikahan mereka, yang secara luas digambarkan sebagai hubungan sepasang kekasih, mengembuskan harapan bahwa Michiko, putri seorang pengusaha kaya yang gigih, dapat membawa modernisasi pada tradisi istana.

Dengan berbagai cara, Michiko melakukannya. Dia mengasuh sendiri kedua putra dan seorang putrinya, bahkan membuat bekal makan siang mereka. Dalam tradisi kekaisaran, anak-anak dibesarkan oleh para inang pengasuh dan pembantu kerajaan.

Dia juga dijadikan contoh dalam hal melakukan pendekatan kepada masyarakat biasa, termasuk kalangan lansia, orang-orang berkebutuhan khusus dan korban bencana. Michiko bahkan sering berlutut ketika memeluk atau berbicara dengan rakyat, suatu tindakan yang mengagetkan kalangan konservatif tetapi membuatnya disayangi masyarakat.

Namun, gambaran umum tersebut ternoda dengan berita-berita tentang penyakit yang diderita Michiko, yang oleh para pengamat dan orang dalam katakan sebagai akibat dari tekanan keras oleh pihak istana dan ibu mertuanya.

Michiko sendiri sering menunjuk pada “kesedihan dan kegelisahannya”. “Hidup sebagai putri mahkota lalu menjadi permaisuri bukanlah kedudukan yang mudah bagi saya dalam arti yang luas,” katanya ketika berpidato memperingati ulang tahun ke-84 pada Oktober lalu.

Akihito sering mengemukakan rasa terima kasihnya pada Michiko dan, pada peringatan 50 tahun pernikahan, Akihito mengakui bahwa dia tidak selalu “memberi perhatian cukup” karena latar belakang yang berbeda.

“Permaisuri menderita dalam masa-masa sulit. Itu adalah alami untuk kedudukannya,” kata salah satu orang dekat mereka.
“Waktu telah begitu lama berlalu, namun kaisar memikirkan apa saja yang seharusnya ia bisa lakukan pada masa-masa tersebut.”

Pasangan kerajaan itu merayakan ultah pernikahan dengan serangkaian pesta kecil, termasuk menerima ucapan selamat dari keluarga dan petugas serta jamuan malam di istana kekaisaran. (ant)

Editor  Deden .GP

 

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB