JAKARTA.bipol.co – Sejumlah selebritas muslim Tanah Air telah memulai gaya hidup yang lebih Islami menyusul pemahaman mereka tentang agama yang semakin mendalam, termasuk Dimas Seto.
“Alhamdulilah, teman-teman sudah bersedia hijrah ke gaya hidup Islami. Hijrah itu adalah kebutuhan. Enggak bisa dipungkiri, agama itu berperan penting dalam kehidupan,” kata Dimas di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Aktor film dan sinetro yang lebih aktif dalam bisnis kuliner dan fesyen itu mengatakan hijrah ke gaya hidup yang lebih Islami membutuhkan lingkungan pendukung.
Pria berusia 39 tahun itu pun membagi sejumlah kiat agar tetap konsisten atau istiqomah untuk tetap menjalani gaya hidup Islami.
“Minta kepada Allah SWT, untuk diberi hidayah. Karena jika kita meyakini itu, mudah-mudahan kita siap melangkah, mengambil keputusan di jalan yang mendapatkan rida Allah,” kata suami selebritas Dhini Aminarti itu.
Seseorang yang ingin hijrah ke gaya hidup lebih Islami, menurut Dimas, harus selalu berdoa agar dapat selalu dekat dengan orang-orang yang mendukung keimanan.
“Agama itu membuat kita semakin keren, semakin gaul, dan semakin kaya. Itu yang harus kita yakini,” ujar Dimas tentang kebutuhan tentang hijrah ke gaya hidup Islami.
Kiat lain adalah memanfaatkan aplikasi ponsel pintar untuk berbagi informasi terkait kegiatan keagamaan. “Sepertinya jika tidak hijrah, kita akan kehilangan banyak teman. Jika lingkungan mendukung, tunggu apa lagi,” ujarnya.
Namun, Dimas mengatakan perubahan gaya hidup yang lebih Islami tidak dapat dilakukan secara instan. “Misalnya dari nol langsung berubah 180 derajat,” katanya.
Jelang ibadah puasa Ramadan 1440 hijriah, Dimas mengaku tidak punya persiapan khusus dan hanya ingin terus meningkatkan ibadah yang sudah dijalankannya.
Seorang muslim jika ibadahnya justru berkurang pada Ramadhan, menurut Dimas, sangat rugi karena bila dibandingkan ibadah di bulan-bulan sebelumnya.
Aktor yang telah membintangi film “Pesan dari Surga”, “Dejavu: Ajian Puter Giling”, hingga “Kalam-kalam Langit” itu mengatakan selalu membiasakan berbuka bersama keluarga pesar sebagai tradisi saat Ramadan.
“Saya suka berbuka puasa dengan makan makanan yang manis seperti kurma dan kolak,” kata Dimas. Kemudian jelang akhir Ramadan, Dimas juga memperbanyak berdiam diri di masjid (itikaf) bersama keluarganya. (ant)
Editor Deden GP