BPBD Bangun Penahan Longsor di Situs Gunung Padang

- Editor

Jumat, 17 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Situs Gunung Padang.(foto/ant)

Situs Gunung Padang.(foto/ant)

CIANJUR,bipol.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bersama juru pelihara dan warga sekitar berusaha membangun pagar penahan tanah di area timur Situs Gunung Padang yang longsor agar tidak meluas hingga lokasi utama situs.

“Tebing bagian timur dan barat Gunung Padang mengalami longsoran dan dikhawatirkan akan terus terjadi pengikisan akibat hujan yang berdampak pada kelestarian situs,” kata juru pelihara Gunung Padang, Nanang Sukamana saat dihubungi Jumat (17/5/2019).

Ia menjelaskan, sebelum longsor terjadi warga sempat melihat retakan di sejumlah titik namun belum ditangani, sehingga retakan tersebut berujung pada longsoran yang cukup besar.

“Untuk lereng bagian timur mengalami longsoran sepanjang 30 meter dengan ketinggian sekitar 70 meter sedangkan lereng bagian barat, longsoran hanya selebar 7 meter. Meskipun jaraknya masih jauh ke lokasi utama situs,” katanya.

Sehingga berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan memasang pasak bambu di sekitar longsoran agar tidak meluas. Namun pihaknya berharap ada penanganan lebih lanjut untuk mencegah retakan atau longsor susulan karena kawasan cagar budaya terancam rusak.

“Kami berkoordinasi dengan BPBD dalam penanganan lebih lanjut karena dengan kondisi musim hujan, tebing yang longsor akan terus terkikis dan mengancam bagian utama situs,” katanya.

Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan tim untuk melakukan pendataan dan pemeriksaan kondisi lapangan guna menentukan langkah lebih lanjut.

“Setelah mendapat laporan dan melakukan pendataan, kami bersama jupel dan warga sekitar melakukan penanganan awal dengan membangun pagar bambu penahan longsor,” katanya.

Namun ke depan harus ada penanganan secara permanen agar kelestarian situs tetap terjaga.”Nanti dari hasil assesment baru ditentukan langkah jangka panjangnya, saat ini tidak ada lagi retakan atau longsoran susulan yang terjadi,” katanya.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB