Menag: Keberagaman Kekuatan Bukan Melemahkan

- Editor

Minggu, 19 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin  (foto ant)

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (foto ant)

MAGELANG,bipol.co – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia hakekatnya merupakan kekuatan, bukan hal yang melemahkan.

“Kita menghargai kebangsaan kita dengan kebhinekaan kita, perbedaan bukanlah kelemahan melainkan kekuatan,” katanya pada perayaan Tri Suci Waisak di pelataran Candi Borobudur, Sabtu (18/5/2019) malam.

Ia menuturkan demokrasi terbukti mampu mengelola keberagaman yang ada di Indonesia. Keberagaman juga merupakan intrepretasi dalam kehidupan umat beragama yang dalam konteks demokrasi sebagai upaya untuk membangun semangat kebersamaan.

“Oleh karena itu, perhatian pada kehidupan beragama dan berdemokrasi menjadi sangat penting,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa inti ajaran agama adalah kasih sayang bukan kebencian, semangat inilah yang akan dirawat sebaik-baiknya.

“Kita harus mencegah berbagai upaya yang membuat kehidupan kita bersama menjadi terpecah dan menimbulkan konflik. Melalui momentum Tri Suci Waisak ini saya ingin mengajak kepada setiap umat beragama untuk melakukan evaluasi diri,” katanya.

Ia mengatakan, evaluasi diri ada pada setiap agama, pada agama Buddha ada Tri Suci Waisak, di agama Islam ada bulan Ramadhan. Momentum ini menjadi kesempatan untuk melakukan introspeksi, mengevaluasi diri, dan sekaligus menyucikan diri untuk melakukan perubahan.

Ia menyampaikan semua memiliki tujuan yang sama bagaimana kebahagiaan dan keharmonisan terwujud.

“Buddha mengajarkan kepada umatnya agar tiada berhenti berlatih dhamma untuk mencapai suatu kondisi batin yang tidak tergoyahkan oleh apapun permasalahan yang datang kepadanya,” katanya.

Batin yang tidak mudah goyah diterjang oleh kekotoran batin, batin yang tidak mudah masuk ke dalam suatu keadaan emosi negatif yang menjadikan dirinya menderita.

Lukman mengatakan, Buddha memberikan solusi atas kondisi itu yaitu dengan membangun pengertian-pengertian benar, dari pengertian benar akan muncul pikiran benar.

Buddha memberikan petunjuk kepada umatnya untuk menjalankan kehidupan dengan mengendalikan pikiran, jika memikirkan hal positif maka batin akan bahagia, sebaliknya jika memikirkan hal yang negatif maka akan menderita.

“Itulah tantangan hidup sebagai manusia bagaiamna membuat batin agar menjadi tenang, seimbang dalam kehidupan ini. Tidak perlu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain tetapi memiliki bantin yang teguh merupakan sumber kebahagiaan,” kata Menteri Agama.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online
Karena Alasan Ini Kereta Tanpa Rel di IKN Akan Dikembalikan ke China
Jawa Barat Panen Penghargaan Penyiaran
Presiden Prabowo Lakukan Kunjungan Luar Negeri Perdana ke Sejumlah Negara
Pemerintah Tekankan Pentingnya Realisasikan Program secara Efisien
Bersama Perangi Judi Online, Menkomdigi : Presiden Tegaskan Tak ada Kongkalikong dan Backing
Presiden Prabowo Subianto Apresiasi Kunjungan Resmi PM Singapura ke Indonesia
Presiden Prabowo Subianto Tandatangani PP Tentang Penghapusan Piutang Macet UMKM

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 14:54 WIB

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Kamis, 14 November 2024 - 16:45 WIB

Karena Alasan Ini Kereta Tanpa Rel di IKN Akan Dikembalikan ke China

Sabtu, 9 November 2024 - 11:37 WIB

Jawa Barat Panen Penghargaan Penyiaran

Jumat, 8 November 2024 - 15:53 WIB

Presiden Prabowo Lakukan Kunjungan Luar Negeri Perdana ke Sejumlah Negara

Kamis, 7 November 2024 - 16:15 WIB

Pemerintah Tekankan Pentingnya Realisasikan Program secara Efisien

Berita Terbaru