Penjual Baju Koko Belum Marema

- Editor

Selasa, 21 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Randi Randiyansah  (foto Alvian)

Randi Randiyansah (foto Alvian)

BANDUNG, bipol.co – Dua minggu di awal ramadhan tentunya menjadi berkah khususnya bagi pedagang makanan dan minuman, khususnya bagi penjual takjil. Namun cerita berbeda dialami para pedagang baju koko , di minggu pertama dan kedua biasanya hasil penjualan mereka tidak seramai  para pedagang takjil.

Randi Randiyansah 23 tahun salah satu pedagang baju koko mengatakan setiap harinya masih sepi peminat . ” Peminatnya dari awal ramadhan sampai sekarang masih sepi, belum ramai. Tiap harinya 1-2 pakaian saja yang laku . ” ujar Randi kepada bipol.co saat ditemui di tempat berjualannya di Sekitar Taman Tegallega Kota Bandung. Kamis (16/5/2019)

Randi yang merupakan warga Tegallega RT 4/RW 6 Kec. Regol Kota Bandung, menjual beraneka ragam perangkat alat sholat dengan variasi warna yang berbeda  seperti sarung ada enam warna , cokelat, hijau , merah , biru , orange sama merah bata . “Kalau baju koko banyak warnanya , tapi baju koko yang banyak diminati itu warna putih , kemudian yang kedua diminati sarung , terakhir peci. kalau sejadah mah jarang yang beli. 3 barang itu aja yang laku biasanya.” ucapnya

Ia mengatakan harga yang di jualnya masih berlaku normal, namun kemungkinan harga barang yang ia jual akan naik 2 minggu sebelum lebaran. ” Sekarang harganya masih normal.Sarung harga nya beda-beda, paling murah harganya 50.000 yang mahal harganya 80.000 itu sarung , Sedangkan Peci kisaran harga dari 40.000 sampai 60.000, Sejadah harganya 50.000 , Baju koko dari harga 50.000 sampai 80.000. biasanya untuk pedagang baju koko mulai ramai 2 minggu sebelum lebaran, ” ungkap Randi.

” Saya berjualan disini dari  tahun 2012. Berjualan seperti ini hanya 1 tahun sekali saja setiap ramadhan. Kalau di hari biasa kadang dagang buah-buahan atau pakaian. ” pungkas Randi.**

Reporter  Alvian

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB