Pemilih NU Penentu Kemenangan Jokowi-Ma’ruf

- Editor

Kamis, 30 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Capres dan Cawapres 01 Joko Widodo - KH Ma'ruf  Amin. (foto/Ant)

Capres dan Cawapres 01 Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin. (foto/Ant)

JAKARTA,bipol.co – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyatakan bahwa pemilih dari basis Nahdlatul Ulama (NU) menjadi penentu kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, pada Pemilu 2019.

“Suka tidak suka itulah yang terjadi. Pemilih kaum nadliyin yang jumlahnya mayoritas menjadi penentu kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Burhanuddin Muhtadi pada diskusi Populisme dalam Demokrasi Elektoral 2019 di Jakarta, Rabu (29/5).

Menurut Burhan, basis massa NU tersebar di sebagian wilayah Indonesia, yakni daerah-daerah yang penduduknya masyoritas muslim, terutama di Pulau Jawa.

Karena itu, kata dia, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin meraih kemenangan telak di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Apalagi kedua provinsi tersebut adalah daerah padat penduduk,” katanya.

Sedangkan di Jawa Barat, yakni provinsi yang berpenduduk paling padat di Indonesia, menurut dia, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, meskipun belum menang, tapi berhasil memperkecil kekalahan dibandingkan dengan Pemilu Presiden 2014.

“Kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, di dua provinsi ‘gemuk’ Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadi penentu kemenangannya pada Pemilu Presiden 2019,” katanya.

Burhan juga menjelaskan berdasarkan data exit poll yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada Pemilu 2019, menyimpulkan sebanyak 56 persen warga NU memilih Jokowi-Ma’ruf Amin. “Meningkatnya soliditas warga NU dalam memilih Jokowi, karena capres petahana ini menggandeng Rais Am PBNU, KH Ma’ruf Amin, sebagai cawapres,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Burhan menjelaskan pada Pemilu Presiden 2019 ini, sesungguhnya kedua pasangan capres-cawapres menyuarakan isu populisme agama dan aliran.

Karena itu, kata dia, sepanjang kampanye selama tujuh bulan, maka semakin menyuburkan politik identitas, yang membuat masyarakat yang mayoritas muslim menjadi terpolarisasi. “Hal ini berdampak para pemilih kedua pasangan capres-cawapres semain mengerucut dan mengkristal,” katanya.

Menurut Burhan, mayoritas pemilih NU memilih Jokowi-Ma’ruf Amin, sedangkan mayoritas pemilih Muhammadiyah memilih Prabowo-Sandiaga. “Keuntungan bagi Jokowi, karena warga NU adalah mayoritas, yakni sekitar 60 persen dari jumlah penduduk muslim Indonesia,” katanya.

Hal lain yang menjadi penentu kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, menurut dia, adalah pemilih non-muslim di Bali, NTT, serta kawasan timur Indonesia lainnya.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang
Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata
Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 14:52 WIB

Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang

Selasa, 22 April 2025 - 13:21 WIB

Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata

Jumat, 18 April 2025 - 14:16 WIB

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Berita Terbaru