Warga Cianjur Diimbau Tak Gelar Arak-arakan Bedug

- Editor

Selasa, 4 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman

CIANJUR,bipol.co – Pelaksana tugas Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman mengimbau warganya dalam merayakan malam Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah untuk tidak menggelar pawai atau arak-arakan bedug ke jalur jalan protokol karena dikhawatirkan mengganggu arus lalulintas dan rawan kecelakaan lalu-lintas.

Herman mengaku sudah mengeluarkan edaran ke setiap kecamatan dan desa untuk tidak membiarkan adanya pawai bedug. Kegiatan yang bekaitan dengan malam Idul Fitri diarahkan untuk dilaksanakan di lingkungan sekitar pemukiman warga dan di Masjid serta rumah ibadah setempat.

Dia menilai kegiatan tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan kecelakaan karena peserta pawai bedug kerap kali menggunakan mobil pickup dengan tidak disertai perlengkapan keamanan.”Karena memang lebih baik kegiatannya itu di masjid bertakbir ataupun kegiatan positif lainnya,” kata Herman Selasa (4/6/2019).

Pemkab sudah berkoordinasi dengan instansi terkait mulai dari kepolisian, TNI, dan lain hingga tingkat polsek, untuk mengarahkan warga tidak menggelar pawai bedug ke jalan raya atau jalan utama mudik, bagi yang melanggar diarahkan kembali ke lingkungannya masing-masing.

“Kalau tetap membandel pasti akan ditindak. Petugas kepolisian yang berwenang untuk mengarahkan arak-arakan kembali ke kampungnya masing-masing,” katanya.

Sementara Sekretaris MUI Cianjur, Ahmad Yani, mengatakan gema perayaan Idul Fitri harus digaungkan di setiap tempat, tetapi bukan berarti menjadi ajang untuk bereuforia berlebihan atau bahkan cenderung berpotensi pada kecelakaan.

Menurut dia, pawai bedug ke ruas jalan utama akan mengganggu ketertiban umum dan bisa menimbulkan kecelakaan, sehingga harus dihindari dan lebih baik beraktivitas di masjid dan lingkungan rumah.

“Lebih baik bertakbir di masjid, sebab pawai bedug cenderung ke euforia berlebihan bukan menggemakan lebaran. Jadi kami imbau untuk melakukan kegiatan positif,” katanya.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB