JAKARTA.bipol.co – Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta setiap warga negara Indonesia yang memiliki niat untuk naik haji harus menjaga kesehatan dirinya agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar tanpa terkendala kondisi kesehatan.
“Setiap orang yang berniat naik haji harus menjaga kesehatan, agar masyarakatnya juga sehat, mau melakukan pemeriksaan secara rutin. Insya Allah penyakit kita teratasi,” kata Menkes Nila saat membuka acara Seminar Pelayanan Kesehatan Haji di Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Nila menekankan bahwa melaksanakan ibadah haji bukan hanya ibadah yang membutuhkan materi, namun juga kondisi kesehatan fisik yang prima. Menkes menyebut tidak sedikit calon jamaah haji yang batal berangkat saat tahun keberangkatan karena tidak memenuhi syarat isthithaah kesehatan lantaran penyakit yang diderita semakin berat.
Nila menyatakan calon jamaah haji Indonesia yang berisiko tinggi (risti) saat ini masih mencapai 60 persen dari keseluruhan yang akan berangkat ke Arab Saudi. Jumlah tersebut cenderung sama dari tahun ke tahun, sejalan dengan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia yang memiliki penyakit tidak menular semakin meningkat.
Oleh karena itu Kementerian Kesehatan berupaya dalam program promotif dan preventif untuk mengurangi jumlah angka kesakitan dan kematian bagi jamaah haji.
Nila menekankan pentingnya promosi kesehatan kepada para jamaah agar tidak mengalami kesakitan selama proses ibadah haji. “Promosi kesehatan adalah penting sekali, ini yang pertama kita lakukan. Petugas PPIH TKHI harus selalu berikan informasi, jelaskan pada mereka,” kata Nila.
Setelahnya Menkes meminta petugas haji untuk melakukan pencegahan ketika ada jamaah yang kondisi kesehatannya mulai memburuk agar segera diobati agar tidak jadi lebih parah.
Menkes berharap pelayanan kesehatan penerbangan haji tahun ini dapat berjalan lebih baik. Para petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) diharapkan akan mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal baik sebelum keberangkatan, selama penerbangan, saat di Arab maupun setelah kembali ke Tanah Air.
Saat ini jumlah TKHI sebanyak 1.521 orang dan 306 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan. Dengan adanya rencana penambahan 10 ribu kuota haji niscaya akan membutuhkan penambahan personil.
Mereka diharapkan dapat melakukan sosialisasi dalam bentuk promotif dan preventif kepada jemaah di tingkat kabupaten-kota pada tahap awal dan selama masa tunggu. Jamaah diharapkan bisa mendapatkan konseling kesehatan untuk mengendalikan faktor risiko kesehatan berdasarkan hasil pemeriksaan di Tanah Air maupun di Tanah Suci. (ant)
Editor Deden .GP