Gara-gara Libas Thailand 13-0, Tim Putri AS Dikecam

- Editor

Rabu, 12 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ant

ant

JAKARTA.bipol.co – Rekor kemenangan 13-0 yang dicatat tim sepak bola putri AS atas Thailand di penyisihan Piala Dunia Putri 2019 di Prancis, Rabu (12/6/2019) WIB, ternyata tidak disambut gembira semua pihak. Tidak sedikit yang justru mengeluarkan kecaman dan berpendapat bahwa AS tidak seharusnya bermain tanpa belas kasihan menghadapi Thailand yang sudah tidak berdaya.

Alex Morgan tampil sebagai topskor dengan menyumbang lima gol untuk juara bertahan AS yang mengawali perjuangan mereka dengan rekor kemenangan terbesar dalam sejarah, baik turnamen putra maupun putri.

Seperti dikutip Reuters, mantan pemain tim nasional AS, Taylor Twellman, malah mengecam tim putri AS melalui sosial media dengan mengatakan bahwa perayaan yang mereka lakukan usai mencetak gol adalah hal yang berlebihan.

“Merayakan gol (seperti nomor punggung 9) menimbulkan rasa hambar di mulut saya dan mungkin juga banyak orang lain. Saya ingin tahu apakah ada pemain yang meminta maaf setelah pertandingan,” kata Twellman melalui Tweet yang diikuti 327.000 orang.

Namun pelatih timnas AS, Jill Ellis membela permainan anak buahnya dan justru berpendapat sebaliknya. Menurut Ellis, justru tidak menghormati Thailand jika mereka kemudian bermain tidak serius meski sudah unggul banyak. “Menghargai lawan adalah dengan bermain serius menghadapi mereka. Ini adalah turnamen dimana perbedaan gol sangat berpengaruh,” katanya.

“Ini adalah soal membangun momentum dan sebagai pelatih, saya tidak ingin terlalu mengendalikan pemain,” kata Ellis. “Saya menghormati Thailand. Usai pertandingan, saya berbicara dengan beberapa di antara mereka dan mereka harus tetap tegar. Ini adalah bagian dari permainan,” katanya menambahkan.

Sementara itu, pemegang rekor pencetak go terbanyak Abby Wambach juga membela rekan-rekannya. “Bagi mereka yang merasa bermasalah dengan banyaknya gol, bagi beberapa pemain, ini adalah Piala Dunia pertama mereka, mereka seharusnya sangat senang,” kata Wambach yang sudah menyumbang 184 gol di pertandingan internasional, seperti yang ditulis melalui Tweetter dan dan diikuti 679.000 orang.

Ia kemudian mempertanyakan, apakah semua kritik yang ditujukan kepada mereka itu ada hubungannya dengan masalah gender. “Inilah impian Anda dan kemudian mencetak gol di Piala Dunia. Lalu merayakannya. Apakah Anda juga akan melarang pemain putra untuk mencetak gol atau merayakan gol?,” katanya balik bertanya.

Alexi Lalas, mantan pemain tim nasional AS, juga angkat bicara dan membela tim putri. “Bukan masalah mereka jika harus bermain menghadapi tim lemah. Tim AS disini bukan untuk menyenangkan semua orang. Tim AS berada disini untuk memenangi Piala Dunia,” katanya. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB