Sistem Zonasi Dikritisi Panitia PPDB, Kok Bisa?

- Editor

Senin, 17 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Pelaksana PPDB SMA Negeri 2 Bandung Fredy Friandly.

Ketua Pelaksana PPDB SMA Negeri 2 Bandung Fredy Friandly.

BANDUNG,bipol.co – Ketua Pelaksana PPDB SMA Negeri 2 Bandung Fredy Friandly kritisi penerimaan peserta didik baru dengan sistem zonasi. Menurutnya banyak orang tua yang memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem zonasi.

“Kepada pemerintah ya, masyarakat itu diakali zonasi ini, mereka yang ingin ke sekolah ini sengaja ngontrak ke daerah sekitar sini sejak duduk di kelas delapan SMP, sehingga dapat surat domisili,” kata Fredy di SMA Negeri 2 Jalan Cihampelas Bandung pada Senin (17/06/2019).

Dia mencontohkan di salah satu kawasan yang menjadi sasaran tempat tinggal sementara yang jaraknya tidak jauh dari SMA Negeri 2 Bandung. Menurutnya hunian di daerah tersebut mengalami peningkatan drastis saat mendekati masa PPDB.

“Contohnya Jardin (apartemen), sebelum ada PPDB itu huniannya 50 persen, ada PPDB huniannya bisa mencapai 70 hingga 80 persen,” paparnya.

Fredy mengungkapkan bahwa dirinya sudah melapor ke Ombudsmen mengenai celah sistem zonasi ini. Menurutnya untuk hal ini perlu kerja sama dari berbagai pihak agar zonasi ini bisa terlaksana sesuai rencana dan tujuan pemerintah.

“Saya sudah lapor ke Ombudsmen, namun belum tahu tindak lanjutnya. Memang untuk persoalan ini perlu duduk bersama dari Disdukcapil, Rt/Rw, kelurahan, maupun yang lain, khususnya untuk kasus yang ngontrak tapi tidak ditinggali,” tegasnya.

Menurutnya pihak sekolah tidak dapat berbuat banyak. Panitia PPDB tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pengecekan.

“Mereka itu kan untuk dapat domisili minimal harus tinggal 6 bulan, lalu mereka menggunakan itu untuk pendaftaran dan itu sah, kita tidak punya hak untuk cek atau penyidikan ini benar tidak warga asli atau seperti apa,” tandasnya.**

Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru