Gerakan Memanen Hujan Solusi Banjir di Kota Bandung

- Editor

Kamis, 18 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, bipol.co – Pemerintah kota Bandung mencanangkan gerakan Memanen Air Hujan. Gerakan dengan konsep drum pori ini diharapkan bisa menekan laju air ke wilayah yang kerap terkena banjir.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan gagasan gerakan Bandung Memanen Air Hujan ini sebagai salah satu solusi permasalahan banjir yang kerap menimpa kota Bandung. Menurutnya permasalahan banjir merupakan salah satu permasalahan pokok yang kerap melanda kota Bandung.

“Jadi gini, gerakan menampung air ini Saya canangkan setelah gerakan kang Pisman, karena di kota Bandung persoalannya itu yang pertama sampah dan kedua banjir,” kata Oded usai peresmian Gerakan Memanen Hujan di RW 07 Kelurahan Pasir Endah, Ujung Berung, pada Rabu (17/07/2019).

Oded mengungkap, Gerakan Memanen Air Hujan memang sengaja dimulai pada wilayah utara Bandung. Menurutnya hal itu sebagai strategi untuk menekan laju air ke wilayah-wilayah yang kerap mengalami banjir.

“Teorinya begini, kenapa di utara dulu karena sifat air itu dari atas ke bawah. Kalau diatas sudah tertahan, air kebawahnya makin sedikit. Oleh karena drum pori kita mulai di atas. Lalu, dengan talang air di sini maka dapat mengurangi air ke hilir, ke Gedebage, lalu Bojong soang alirannya tidak terlalu banyak karena tertahan di sini,” ungkapnya.

Selain itu, Mang Oded juga mengatakan dengan adanya drum pori ini masyarakat Kota Bandung akan memiliki cadangan air lebih banyak. Sehingga dapat mengurangi dampak kekeringan saat musim kemarau.

“Drump pori ini bisa menampung air rata rata satu drum itu 200 liter. Kalau semua warga kota Bandung rata-rata 50 KK satu RT dikali 10 ribu maka ada 500 ribu lalu dikali 200 liter, Lumayan. Karena siapa yang rajin menabung pasti akan memanen. Kalau yang tidak, hampura kalau halodo nanti teu boga cai,” tandasnya.**

Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB