PKB Dorong BOS Pesantren di Cianjur

- Editor

Jumat, 9 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIANJUR,bipol.co – Kehadiran Pondok Pesantren Salafiyah tidak bisa di lepaskan begitu saja dari perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Terlebih ditengah arus modernisasi saat ini, pemerintah perlu memperhatikan serius keberadaan pondok pesantren khususnya di Kabupaten Cianjur.

Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah menegaskan pemerintah daerah perlu mengalokasikan anggaran dari APBD untuk Bantuan Operasional Santri (BOS) bagi seluruh pesantren Salafiyah.

” Ini penting untuk membantu menjaga beban biaya operasional pesantren yang selama ini ditanggung Pengelola Pesantren dan sumbangan suka rela orang tua santri,” kata Lepi dalam keterangan tertulisnya kepada bipol.co, Jumat (9/8/2019).

Menurut Lepi, pondok pesantren perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah agar tetap bisa bertahan di tengah arus moderenisasi yang menawarkan ragam dan jenis pendidikan.

“Itu penting dilakukan, karena sejak ratusan tahun yang lalu pesantren sudah menjadi model pendidikan khas Cianjur dan Indonesia yang telah melahirkan peradaban dan kemajuan serta pemimpin-pemimpin bangsa ini,” jelasnya.

Terlebih, pendidikan pesantren memiliki muatan yang sangat bagus dalam mendidik karakter dan jiwa anak bangsa, serta pengetahuan yang sejalan dengan kemajuan zaman.

“Ditambah lagi, pesantren merupakan ciri khas dari model pendidikan di Cianjur sehingga disebut Kota Santri,” tukas Lepi.

Diungkapkannya, selama ini pesantren-pesantren Salfiyah dikelola secara mandiri oleh para Kyai dan dibantu oleh sumbangan sukarela para santri. Oleh karena itu, akan sangat baik jika pemerintah megalokasikan anggaran dari APBD untuk Bantuan Operasional Santri (Bos Pesantren).

“APBD ini kan besar, jadi kalau mengalokasikan pos untuk BOS Pesantren Insya Allah tidak akan mengganggu pos yang lainnya. Kalau dialokasikan 700rb per santri/tahun, lalu dikalikan 10.000an santri salafiyah kan hanya 7 M. Tambah untuk sarana dan alat belajar. Jika dianggarkan 10 M, kan tidak terlalu besar,” papar Lepi.**

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang
Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata
Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 14:52 WIB

Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang

Selasa, 22 April 2025 - 13:21 WIB

Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata

Jumat, 18 April 2025 - 14:16 WIB

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Berita Terbaru

PENDIDIKAN

Wagub Jabar Minta Setiap Kecamatan ada SMA

Rabu, 23 Apr 2025 - 08:02 WIB