BANDUNG, bipol.co – Terjadinya insiden bentrokan di Cianjur yang melibatkan sejumlah organisasi mahasiswa dengan aparat kepolisian pada Kamis kemarin, menelan 3 korban anggota kepolisian dengan luka bakar yang cukup serius menimbulkan banyak tanggapan dari masyarakat.
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) juga ikut angkat bicara terkait kejadian tersebut.
Ketua Korwil 3 GMKI, David Marpaung, mengecam keras tindakan para mahasiswa yang melakukan aksi brutal kemarin.
“Saya selaku Korwil 3 GMKI mengecam tindakan anarkisme yang atas nama apa pun oleh oknum mahasiswa,” tegas David, Jumat (16/8).
Dirinya juga mengucapkan rasa duka yang mendalam bagi para aparat kepolisian yang menjadi korban, dan berharap segera diberikan kesehatan kembali sehingga dapat kembali menjalankan tugas dan berkumpul bersama keluarga dengan kondisi sehat.
“Saya turut berduka, kiranya polisi yang menjadi korban diberikan kesehatan sehingga mampu kembali menjalakan tugas,” terangnya.
Dirinya juga memberikan tanggapan dan beberapa poin penting terkait aksi yang dilakukan sejumlah oknum mahasiswa yang mengatasnamakan “Cipayung Plus”.
Perihal aksi yang dilakukan atas nama “Cipayung Plus” di Cianjur yang mengakibatkan 3 orang korban yang dialami oleh pihak kepolisian Cianjur dalam rangka tugas pengamanan:
- Cipayung Plus merupakan aliansi yang diinisiasi 5 organisasi lintas agama sekitar tahun ’70-an pada awal terbentuknya. Setelah itu, ada penambahan beberapa organisasi, seperti Hikmabudhi, KMHDI, IMM, dan KAMMI sehingga disebut Cipayung +. Jadi kalau ada aksi di luar itu yang mengatasnamakan Cipayung atau Cipayung + dengan adanya penambahan organisasi lain di luar itu, namanya bukan Cipayung atau Cipayung plus. Tapi bisa menggunakan aliansi “dadakan” yang sifatnya isindentil.
- Organisasi pada dasarnya membentuk karakter dan etika yang humanis bukan membinasakan manusia lain atas nama dasar perjuangan apa pun.
- Dalam menejeman aksi perlu adanya kalkulasi yang diperhatikan dan diperhitungkan matang matang, sehingga tidak menciderai nilai-nilai yang akan diperjuangkan.
- Keberhasilan aksi bukanlah ketika kita berhasil menabrak aturan dengan sikap anarkisme dan premanisme. Keberhasilan suatu aksi adalah aksi yang mendapat dukungan dari masyarakat, bukan memberikan preseden buruk yang merusak citra organisasi.
- Polisi hanya bertugas tanpa maksud untuk menindas karena memberikan rasa aman sudah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan secara tuntas. Ingat, polisi juga punya istri dan anak yang menanti saat mereka selesai menjalankan tugas.
David juga dengan tegas mendukung aparat kepolisian mengusut tuntas para pelaku sesuai hukum yang berlaku di negara Indonesia.
“Iya, itu sikap saya,” pungkasnya.**
Reporter: Arief Pratama
Editor: Hariyawan