Keberhasilan ini menjadi gelar juara dunia ketiga bagi pasangan yang dijuluki The Daddies tersebut. Sebelumnya mereka juga menjadi juara dunia pada 2013 dan 2015.
“Inilah yang dibilang mental juara, tadi kelihatan main imbang. Pemain Jepang lebih muda, fisik mereka lebih bagus, lebih cepat, lebih kuat. Kelihatan Hendra di gim kedua dan ketiga sudah menurun, tapi mental mereka yang bagus, luar biasa. Jepangnya yang goyah, terutama si Kobayashi yang kidal itu,” ujar pelatih ganda putra Herry IP seusai pertandingan.
Ditanya apa yang terjadi pada gim kedua, Herry mengatakan, pada awalnya ganda putra Indonesia itu tetap seperti pola biasa akan tetapi banyak melakukan kesalahan.
“Hendra di belakang banyak error, Ahsan juga. Setelah 6-11 itu, kita ubah tempo, kita pelankan, istilahnya kita lepas gim kedua, fokus gim ketiga,” katanya.
Keberhasilan tersebut menjadi kado ulang tahun bagi Hendra Setiawan yang pada Minggu (25/8) tepat berusia 35 tahun. (ant)