Lawan Opini dengan Opini, Jangan Justru Dimatikan Internetnya

- Editor

Selasa, 27 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Ribuan warga Mbua, Kabupaten Nduga, Papua ketika menerima bantuan bahan makanan dan kemanusian dari Pemerintah Provinsi Papua. (ant)

Ilustrasi Ribuan warga Mbua, Kabupaten Nduga, Papua ketika menerima bantuan bahan makanan dan kemanusian dari Pemerintah Provinsi Papua. (ant)

JAKARTA, bipol.co – Pengamat intelijen Universitas Indonesia, Ridlwan Habib menyebutkan pemulihan akses internet di Papua diperlukan dalam upaya kontra opini propaganda asing terhadap keamanan di Papua. Ridlwan, di Jakarta, Selasa, menyebutkan, Pemerintah Indonesia belum terlihat melakukan upaya kontra opini dengan mempublikasikan situasi nyata di Papua.

“Justru harus segera pulih internet di Papua agar warga Indonesia di Papua, saudara-saudara warga Provinsi Papua dan Papua Barat bisa melakukan kontra opini propaganda asing,” tegas peneliti kajian intelijen ini.

Menurut dia, upaya pembatasan akses internet untuk menjaga situasi keamanan dan stabilitas di Papua dinilai tidak efektif karena propaganda negatif soal Papua justru dilakukan oleh pihak-pihak di luar negeri.

“Upaya itu tidak akan efektif karena kalau kita cek tagar-tagar yang menyerukan referendum dan free west Papua justru dari luar negeri. Terutama akun akun dari Australia, New Zealand dan Inggris. Bukan dari Indonesia dan bukan dari dalam Papua,” jelas Ridlwan.

Menurut Ridlwan, dari mesin analisis Knowledge Enggine for Media Analysis (KEA) didapatkan data kejadian di Papua dipropagandakan negatif oleh akun-akun pro kemerdekaan Papua.
“Tuntutan referendum, foto-foto kekerasan dan korban-korban, disebarluaskan dari akun-akun yang IP address nya di luar Indonesia,” kata Ridlwan.

Informasi situasi keseharian Papua, peluang investasi, pembangunan infrastruktur, penyamarataan harga, pasar pasar baru di Papua harus disebarkan sebagai kontra opini negatif.

“Tapi, itu tidak akan berhasil kalau justru internet dimatikan. Para pendukung Papua Merdeka itu tidak online disana, dari luar negeri. Salah sasaran,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengusulkan kepada pemerintah segera melakukan operasi kontra wacana yang masif di Papua.

“KSP bisa membawa rombongan jurnalis, influencer media sosial, blogger, dan semua humas pemerintah untuk melakukan pelurusan opini langsung dari dalam Papua,” tuturnya.
KSP, tambah dia, bisa mengajak youtuber-youtuber berpengaruh untuk menginap di Papua dan melaporkan situasi aman dan terkendali di Papua.

Ridlwan mencontohkan youtuber Atta Halilintar bisa diajak ke Papua sehingga ada opini yang berimbang di media sosial. “Lawan opini dengan opini, jangan justru dimatikan internetnya,” katanya. (ant)**

 

Editor: Ude D. Gunadi

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru