Jumat Pagi, Jakarta Posisi Enam Udara Terburuk Sedunia

- Editor

Jumat, 13 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA.bipol.co- DKI Jakarta berada di posisi keenam sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, Jumat (13/9/2019) pagi, setelah di posisi ketiga.

Berdasarkan pantauan dari laman AirVisual.com dari pukul 05.46 WIB posisi Indonesia turun ke urutan kelima dengan catatan angka 148 berdasarkan AQI atau indeks kualitas udara dengan status udara tidak sehat.

Pantauan dari aplikasi AirVisual dan laman www.airvisual.com pada pukul 05.00 hingga 05.48 WIB, peringkat tersebut setara nilai polutan sebesar 52,5 µg/m³ dengan perimeter PM 2.5.

Kualitas udara terburuk pertama ditempati oleh kota Lahore di Pakistan dengan nilai 162 berdasarkan AQI atau setara dengan PM2.5 sebesar 76,2 µg/m³.

Di posisi kedua Kabul, Afghanistan dengan status udara tidak sehat dengan 158 berdasarkan AQI atau setara dengan PM2.5 sebesar 68,8 µg/m³.

Posisi ketiga Dubai, Uni Emirat Arab dengan nilai AQI sebesar 153 berstatus udara tidak sehat atau segara dengan PM2.5 sebesar 59,7 µg/m³.

Selanjutnya, di posisi keempat Dhaka, Bangladesh dengan nilai AQI sebesar 153 atau berstatus tidak sehat atau setara dengan PM2.5 sebesar 58,6 µg/m³.

Peringkat kelima Hanoi, Vietnam dengan kualitas udara tidak sehat untuk kelompok sensintif dengan nilai AQI sebesar 148 atau setara dengan PM2.5 sebesar 54,5 µg/m³.

Buruknya kualitas udara Jakarta aplikasi AirVisual merekomendasikan untuk menggunakan masker, tidak beraktivitas di luar ruangan, tidak membuka jendela, dan tidak direkomendasikan untuk bersepeda.

Sementara itu, dari sembilan lokasi yang terpantau menunjukkan dua wilayah berada pada level tidak sehat dan tujuh lainnya tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Wilayah tersebut meliputi AHP Capital Place dengan nilai AQI 188 atau setara setara dengan PM2.5 sebesar 127,8 µg/m³. Pegadungan Jakarta Barat dengan AQI 156 atau setara dengan PM2.5 sebesar 64,8µg/m³.

Tujuh wilayah tidak sehat untuk kelompok sensitif Kedutaan Besar Amerika Serikat pusat dan Utara, Rawamangun, Kemayoran, Mangga Dua, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Gelora Bung Karno dan Pejanten Barat.

Selain itu, AirVisual juga mencatat kelembapan udara Jakarta 64 persen dan kecepatan angin 3,6 kilometer per jam. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB