Legenda Timnas Indonesia Dukung Simon McMenemy Bertahan di Garuda

- Editor

Selasa, 17 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Simon McMenemy  (ant)

Simon McMenemy (ant)

JAKARTA.bipol.co  – Dua legenda tim nasional Indonesia mendukung Simon McMenemy bertahan di kursi pelatih skuat berjuluk Garuda meski sudah mengalami dua kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

“Simon harus diberikan kesempatan melanjutkan tugasnya. Saya tahu dia pelatih bagus,” ujar Peri Sandria, penyerang tim nasional Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1991, di Jakarta, Senin (16/9/2019).

Peri menyebut bahwa Simon McMenemy merupakan sosok juru taktik yang memiliki program terukur dan direncanakan dengan baik.

Dia mengetahui persis hal itu karena pernah menjadi asisten Simon saat menangani klub Pelita Bandung Raya tahun 2013.

“Simon usianya memang masih muda, tetapi pengalamannya lumayan banyak,” kata Peri, si pemegang rekor pembuat gol terbanyak yang dibuatnya di Liga Indonesia pada tahun 1994-1995 (34 gol), sebelum dipecahkan pemain asal Belanda Sylfano Comvalius di Liga 1 Indonesia 2017 (35 gol).

Menurut Peri, saat ini yang diperlukan timnas Indonesia adalah kekompakan antar pemain di dalam dan luar lapangan. Selain itu, tentu saja memperdalam penguasaan taktik serta strategi pelatih.

Sementara legenda timnas lainnya Budi Sudarsono menilai bahwa terlalu riskan jika PSSI buru-buru melakukan pergantian pelatih.

Sebab, kedatangan pelatih baru akan membuat timnas Indonesia harus beradaptasi lagi dan itu membutuhkan waktu lebih banyak.

“Kontrak Simon dipertahankan, jangan terlalu cepat mengganti pelatih. Misalkan ada pelatih baru, dia akan memerlukan waktu untuk penyesuaian termasuk mengenal karakter pemain,” tutur penyerang tersubur di Piala AFF 2008 ini.

Meski demikian, pria yang kini berusia 39 tahun itu tetap menyoroti kinerja Simon terutama dari sisi taktik.

Jika memang Simon menyadari pemainnya kurang dari sisi stamina, seharusnya tidak menerapkan taktik yang cepat menguras energi.

“Timnas jangan bermain dengan mengandalkan kekuatan seperti saat menghadapi Thailand yang banyak melepaskan umpan panjang. Itu tidak efektif juga mudah terbaca. Pelatih harus menyesuaikan taktik dengan kondisi pemain. Kalau dari sisi pemain, saya rasa mereka itu lebih baik dari zaman saya,” ujar Budi.

Timnas Indonesia terpuruk di dasar klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia setelah mencatatkan dua kali kekalahan dari dua laga yang semuanya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia pada Kamis (5/9) dan kalah 0-3 dari Thailand, Selasa (10/9).

Hasil negatif itu membuat pelatih Simon McMenemy mendapatkan kritikan dari beberapa pihak, termasuk suporter Indonesia yang menyaksikan laga langsung di SUGBK.

Berikutnya, di bulan Oktober 2019, Indonesia akan menjalani laga tandang ke Dubai untuk menghadapi Uni Emirat Arab (UAE), Kamis (10/10) dan menghadapi Vietnam pada Selasa (15/10). (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB