BANDUNG, bipol.co – Wakil Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan pendampingan khusus terhadap warga Jawa Barat yang baru dipulangkan dari Wamena, Papua. Hal itu Ineu katakan, agar warga Jabar yang kembali tersebut tidak mengalami trauma akibat kejadian kerusuhan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, setiap adanya konflik besar yang terjadi tidak hanya memakan korban fisik, tetapi juga bakal berdampak terhadap kondisi mental seseorang.
“Pasti dengan kejadian Wamena bukan hal yang mudah. Perlu ada pendampingan. Nah saya mengapreiasi, Pemprov untuk pemulangan. Tetapi pasca pemulangan, harus ada pendampingan,” ucap Ineu di Bandung, Jumat (11/10/2019).
Pendamping khusus tersebut, Kata Ineu, agar warga Jabar yang baru dievakuasi dapat terhindar dari trauma, sehingga mereka bangkit dengan keadaan normal kembali.
“Mereka agar bangkit lagi lah yah. Seperti dulu ada gempa, ‘kan perlu ada pendampingan supaya mereka tidak traumatik,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Pemprov Jawa Barat memulangkan 71 warga Jabar dari Wawena, Provinsi Papua, pasca konflik yang melanda daerah tersebut beberapa waktu lalu.
Proses pemulangan dilakukan, setelah Pempov Jabar melalui Dinas Sosial berkoordinasi dengan pemerintah setempat, melakukan pengecekan terhadap warga Jabar yang terkena dampak konflik yang membutuhkan pertolongan untuk evakuasi pulang ke kampung halamannya.
“Alhamdulillah semuanya saat ini dalam keadaan sehat waalfiat,” ujar Kepala Dinsos Jabar, Dodo Suhendar, Rabu (09/10/2019).
Ke-71 warga tersebut, terdiri atas laki-laki 50 orang, perempuan 16, dan anak-anak 5 orang.
Warga tersebut berasal dari Kabupeten Garut 18 orang, Kabupaten Majalengka 2 orang, Kabupeten Sukabumi 7 orang, Kota Bandung 4 orang, Kabupaten Bandung 5 orang, Kabupeten Kuningan 2 orang, Kabupeten Tasikmalaya 6 orang, Kabupaten Sumedang 8 orang, Subang 8 orang, Purwakarta 3 orang, Kabupeten Bogor 4 orang, Ciamis 1 orang, dan Kabupaten Indramayu 3 orang. **
Reporter: Abdul Basir
Editor: Hariyawan