BANDUNG, bipol.co – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengaku senang jika anak muda berdialog soal isu-isu masyarakat yang berkembang saat ini.
Menurutnya, anak muda memiliki potensi emas dalam menyelesaikan persoalan bangsa, apalagi ditunjang dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni.
“Dialog itu penting, berkomunikasi. Biasanya, punten, demonstrasi itu terjadi kalau ada sumbatan-sumbatan komunikasi. Kalau saya senang diajak diskusi begini,” ungkapnya saat menerima kedatangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung di ruang kerjanya di Balai Kota Bandung, Rabu (27/11/2019).
Kedatangan para mahasiswa itu untuk berdiskusi sekaligus mengundang wakil wali kota untuk menghadiri diskusi publik bertema “Bandung dalam Angka” yang direncanakan berlangsung pada 23 Desember 2019 mendatang. Salah satu topik yang akan diangkat adalah soal isu transportasi.
Yana menjelaskan, banyak masyarakat awam tidak paham dengan persoalan kota. Sistem transportasi di Kota Bandung memang belum sempurna, tetapi perubahannya juga tidak bisa semata-mata dilakukan oleh pemerintah kota.
“Pemkot Bandung punya banyak aturan yang membingkai setiap gerak-gerik kami. Misalnya, ada jalan rusak di Soekarno Hatta, itu tidak bisa serta merta Pemkot yang melakukan perbaikan, kami bisa ditangkap karena mengeluarkan anggaran di aset yang bukan milik kami. Tapi warga kan nggak paham sampai ke situ,” katanya.
Ia pun menjabarkan ada banyak hal yang sedang diupayakan. Mulai dari pembangunan jembatan layang di beberapa titik, hingga kajian-kajian untuk menghadirkan moda transportasi massal yang lebih banyak dan variatif untuk memberikan banyak pilihan sarana mobilitas bagi warganya.
“Kita sering lihat itu rekayasa jalan, karena itu yang paling mudah. Tapi kita siapkan juga solusi jangka panjangnya. TMB kita tambah sedikit-sedikit, flyover juga sedang dibangun. Infrastruktur juga diperbaiki,” imbuhnya sebagaimana dimuat humas.bandung.go.id.
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Kota Bandung, Dendinar, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk bertemu dan berdialog. Pertemuan itu pun membuka wawasannya tentang kondisi Kota Bandung. Ia berharap, perwakilan dari Pemkot Bandung bisa hadir dalam diskusi publik yang yang diselenggarakan HMI Cabang Bandung.
“Pada diskusi ini nantinya kami juga ingin menawarkan bantuan dan solusi untuk pemerintah sesuai kapasitas kami. Semoga pertemuan itu bisa mewadahi kolaborasi antara pemerintah dan mahasiswa,” ucap Dendinar.
Diskusi publik itu akan mengundang lima instansi yang berkaitan dengan transportasi dan keselamatan berlalu lintas, yakni kepala daerah, perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, dan kepolisian. Diskusi akan dilaksanakan di area Balai Kota Bandung.*
Editor: Hariyawan