Dia mengakui, salah satu pemain Indonesia yang sangat diwaspadai Singapura adalah Asnawi Mangkualam Bahar. Singapura pun berupaya menutup pergerakan Asnawi di babak pertama yang membuat Indonesia kesulitan membangun serangan.
Akan tetapi, di babak kedua, Singapura tidak mampu mengulangi hal yang sama dan Indonesia akhirnya bisa mengeksploitasi sisi sayap Ikhsan Fandi dan kawan-kawan.
“Indonesia mempunyai pemain sayap yang cepat dan kuat secara individual,” tutur Fandi.
Menurut juru taktik berusia 57 tahun itu, selain cepat, timnas U-22 Indonesia juga tampil disiplin dan mampu menerjemahkan taktik dengan baik.
Kualitas tersebut membuat Fandi menganggap skuat berjuluk Garuda Muda sebagai salah satu tim terkuat di Grup B.
“Indonesia tim yang disiplin, memiliki kecepatan luar biasa dan menjalankan taktik dengan baik Saya merasa mereka akan masuk ke final,” tutur pria yang semasa aktif bermain pernah merumput di Indonesia bersama klub Niac Mitra itu.
Tim nasional U-22 menundukkan Singapura dengan skor 2-0 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Kamis (28/11) malam, dalam lanjutan laga Grup B SEA Games 2019.
Gol-gol Indonesia diciptakan oleh Osvaldo Haay dan Asnawi Mangkualam Bahar. Bagi Osvaldo, itu adalah gol keduanya di SEA Games 2019.
Hasil itu membuat Indonesia menempel ketat puncak klasemen Vietnam yang di hari serupa menudukkan Laos 6-1. Vietnam dan Indonesia sama-sama berpoin enam dari dua pertandingan tetapi Vietnam unggul selisih gol.
Di posisi ketiga ada Thailand dengan tiga poin dari dua laga, disusul Laos, Singapura dan Brunei Darussalam di peringkat keempat sampai keenam.
Berikutnya, timnas U-22 Indonesia akan melawan Vietnam pada Minggu (1/12) di Stadion Rizal Memorial, Manila, mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB. (ant)