“Kereta cepat sekarang progressnya sudah 38 persen, saat ini sudah berjalan normal sesuai dengan progres bahwa kita akan menuju selesai pada tahun 2021 sesuai jadwal untuk operasionalnya,” ujar Direktur Utama Wika Tumiyana di Jakarta, Jumat (29/11).
Tumiyana mengatakan bahwa status pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat tersebut, sudah mencapai 99,4 persen.
Terkait proses pemindahan jalur pipa migas Pertamina dari rute proyek kereta cepat, Dirut Wika tersebut menjawab bahwa hal tersebut telah rampung.
“Pertamina sudah selesai pemindahan pipanya, cuma tiga kilometer dan itu sudah dialihkan jalur pipanya,” kata Tumiyana.
“Pemindahan sutet PLN dilakukan secara bertahap karena jumlahnya banyak,” ujar Tumiyana.
Dia menjelaskan bahwa Wika menyediakan waktu jeda atau window time supaya tidak terjadi pemadaman, ketika sutet-sutet itu dipindahkan.
“Pemahamannya disesuaikan dengan kebutuhan, ini sudah bergerak semua dan oke,” tuturnya.
Terkait program pembangunan kereta cepat, Menteri BUMN tersebut berharap pembangunan kereta cepat bisa lebih cepat, supaya visi untuk menyambung Pulau Jawa dengan kereta cepat bisa menjadi kenyataan setelah Tol Trans-Jawa sekarang kereta cepat.
Sementara itu Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyatakan bahwa pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlu tepat waktu dan sudah bisa dioperasikan pada tahun 2021 sesuai dengan yang ditargetkan sebelumnya. (ant)