“Boleus” dan “Ngagotong Lisung”, Seni Tradisional Sukabumi Raih Sertifikat Internasional

- Editor

Minggu, 8 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Sukabumi, H. Achamd Fahmi (ke empat dari kiri) ketika menerima  setifikat internasional dari FPSTI, Mr. Rahmat, didampingi Pimpinan Ponpes Dzikir AlFath, KHM. Fajar Laksana (ke dua dari kanan).* firdaus

Wali Kota Sukabumi, H. Achamd Fahmi (ke empat dari kiri) ketika menerima setifikat internasional dari FPSTI, Mr. Rahmat, didampingi Pimpinan Ponpes Dzikir AlFath, KHM. Fajar Laksana (ke dua dari kanan).* firdaus

SUKABUMI, bipol.co – Dua jenis kesenian tradisional asli Kota Sukabumi, “Boleus” (bola leungeun seuneu, bola tangan api) dan “Ngagotong Lisung” (menggotong lesung) berhasil meraih setifikat internasional dan pengukuhan dari Federasi Pencak Silat Tradisi Internasional (FPSTI). Penyerahan sertifikat itu dilakukan oleh Presiden FPSTI, Mr. Rahmat, di Ponpes Dzikir Al-Fath, Karangtengah, Kota Sukabumi, Minggu (8/12/2019).

Sertifikat tingkat dunia untuk boleus dan ngagotong lisung itu diterima Wali kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, dan Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, KHM. Fajar Laksana. Selama ini, Fajar dikenal sebagai penggali dan pengembang dua jenis seni tradisional yang hampir punah tersebut.

“Kami memberikan pengukuhan dan sertifikat kepada boleus dan ngagotong lisung karena seni ini termasuk seni tradisi unik yang belum pernah ada di dunia,” kata Rahmat setelah penyerahan penghargaan.

Selain itu, dua seni tradisional tersebut sering meraih prestasi pada event-event tingkat nasional dan internasional. Faktor itu pula yang mendorong FPSTI memberikan penghargaan kepada boleus dan ngagotong lisung.

Dengan diberi penghargaan, ujar dia, diharapkan seni asli Sukabumi ini dapat dikembangkan ke seluruh dunia.

“Kami harapkan kesenian ini menjadi bagian dari warisan seni budaya silat tradisional yang mendunia yang lahir dari Sukabumi,” tutur Rahmat.

Sementara itu, Wali Kota Fahmi menyatakan ikut bangga berkat diraihnya sertifikat tingkat dunia oleh boleus dan ngagotong lisung. Kini, dua seni tersebut resmi menjadi ikon Kota Sukabumi yang akan dikuatkan dengan keputusan wali kota.

Fahmi juga menyatakan kesiapannya untuk memasukkan “Kujang Day”  ke dalam salah satu event resmi di lingkungan Pemda Kota Sukabumi. “Kujang Day” pertama akan digelar pada Juli 2020.

“Kujang Day akan dilaksanakan tahun depan. Rencananya akan dihadiri oleh peserta dari negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan beberapa negara lainnya dari Eropa dan Amerika. Bayangkan, kita akan menjadi tuan rumah sebuah event internasional,” kata Fahmi.**

Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru