BANDUNG, bipol.co – Pemerintah Kota Bandung mendukung pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian trase Tegalluar-Stasiun Bandung dan reaktivasi empat jalur kereta api Jawa Barat.
Kereta api Tegalluar-Bandung akan melayani empat stasiun, yakni Stasiun Tegalluar, Laswi, Stasiun Aljabbar, dan Stasiun Bandung dengan jarak tempuh total sejauh 16,2 KM. Kereta api Tegalluar-Bandung mempunyai empat rangkaian dengan kapasitas angkut per hari bisa mencapai 16.000 penumpang dari dua arah.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, menyampaikan Pemkot Bandung mendukung segala upaya yang memberikan kenyamanan transportasi bagi masyarakat.
“Intinya, Pemkot Bandung mendukung pembangunan ini,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil, menyampaikan tujuan pembangunan tersebut adalah, pertama menjadi inovasi angkutan barang cepat. Ke dua, sebagai alat untuk menumbuhkan pusat perkotaan baru.
“Ini bagian dari inovasi bangsa. Kereta ini jika rampung maka yang pertama di Asia tenggara. Itu alasan hadirnya kereta api cepat, pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan generasi berikut, yaitu TOD (Transit Oriented Development),” kata Emil, sapaan akrabnya.
Menurut Emil, nantinya wilayah Timur Kota Bandung bisa menyesuaikan menjadi kawasan wisata religi karena adanya Masjid Al -Jabbar dan wisata olahraga di GBLA.
“Hari ini kita kordinasi terkait surat-surat, nanti akan dibawa sebagai rekomendasi ke pemerintah pusat. Targetnya, tahun 2021 bisa selesai,” kata Emil.
Sedangkan, Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, menyampaikan jarak dari Stasiun Bandung sampai ke Tegalluar 16,2 km.
“Kereta ini nantinya berkecepatan operasional 70 KM/jam (Bandung-Cimekar) dan 55 KM/jam (Cimekar-Tegalluar), sehingga rata-rata kecepatan 65 KM/jam. Waktu tempuhnya 27 menit dan waktu naik turunnya penumpang 5 menit,” katanya.*
Editor: Hariyawan