“Dengan kesedihan mendalam kami harus mengumumkan bahwa salah satu artis kesayangan kita sudah tiada,” kata perwakilan keluarga pada koran berbahasa Swedia, Expressen dilansir The Guardian, Selasa malam (10/12).
Marie Fredriksson sempat kejang di kamar mandi dan mengalami retak di tulang kepalanya pada September 2002.
Hasil pindai menunjukkan dia punya tumor otak dan diberi tahu bahwa dia cuma punya harapan hidup 25 persen. Dia bisa bertahan namun menderita sejumlah masalah kesehatan akibat terapi radiasi.
Marie Fredriksson masih bisa manggung pada tahun 2016 sampai akhirnya dia pensiun karena dampak dari sakitnya.
Rekan duo-nya yakni Per Gessle mengungkapkan rasa cintanya bagi keluarga Fredriksson dan keluarga dengan mengatakan, “Semua tak akan sama lagi.”
Roxette dan Gessle pertama bertemu di tahun 1970-an dan membentuk duo pada 1986 atas saran seorang eksekutif perusahaan rekaman Swedia.
Fredriksson memiliki karier solo yang biasa saja, sementara Gessle sudah sukses duluan dengan band-nya Gyllene Tider, yang akhirnya bubar setelah gabung Roxette.
Duo ini sudah tenar di Swedia, namun saat seorang siswa pertukaran Amerika membawa album kedua mereka kembali ke Minneapolis kemudian menyerahkannya ke stasiun radio, Roxette menjadi terkenal dari mulut ke mulut di AS.
Dimulai dengan “The Look” pada tahun 1989, mereka memiliki empat hit nomor 1 AS, “Listen to Your Heart”, “Joyride”, dan “It Must Have Been Love”, yang juga merangsek ke nomor 3 di jajaran anak tangga lagu Inggris dan termasuk dalam soundtrack untuk film “Pretty Woman”.
Pasangan itu menjual sekitar 75 juta rekaman di seluruh dunia, dan merekam 10 album studio.
Fredriksson juga merilis delapan album solo, tiga di antaranya menduduki puncak tangga lagu Swedia. Ia mencetak single solo pertama yang berada di puncak tangga lagu pada tahun 2008 bersama Där Du Andas.
Pada Mei 2018, ia merilis single baru, “Sing Me a Song”, untuk menandai ulang tahunnya yang ke-60. Roxette absen saat Fredriksson dirawat dan berusaha pulih dari tumor otaknya. (ant)