2020 Bandung Punya Rumah Sakit Tercanggih

- Editor

Jumat, 3 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) baru yang terletak di Jalan K.H. Wahid Hasyim (Jalan Kopo) No. 311 Kota Bandung resmi dibuka oleh Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Selasa (31/12/2019).

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) baru yang terletak di Jalan K.H. Wahid Hasyim (Jalan Kopo) No. 311 Kota Bandung resmi dibuka oleh Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Selasa (31/12/2019).

BANDUNG.bipol.co – Pemerintah Kota  Bandung memberikan kado istimewa kepada warganya diakhir tahun 2019. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) baru yang terletak di Jalan K.H. Wahid Hasyim (Jalan Kopo) No. 311 Kota Bandung resmi dibuka oleh Wali Kota Bandung Oded M. Danial, belum lama ini.

“Alhamdulillah di penghujung tahun 2019 menuju tahun 2020 merupakan hari yang sangat istimewa. Kita meresmikan gedung RSKIA Kota Bandung yang kita nantikan. Akhirnya bisa terwujud hari ini,” ujar wali kota usai peresmian.

Rumah sakit yang membelanjakan dana APBD sebesar Rp750-800 miliar ini digadang-gadang memiliki fasilitas tercanggih. Mulai dari pelayanan pendaftaran, rawat inap, hingga kamar operasi. Kapasitasnya mencapai 500 tempat tidur yang 40% atau 200 tempat tidurnya khusus melayani ibu dan anak.

“Peralatannya canggih alhamdulillah bagus dan berkualitas, dari mulai tempat tidurnya sampai ruang operasinya luar biasa,” puji wali kota.

Rumah sakit yang diproyeksikan menjadi RSUD ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Beberapa peralatannya tercanggih di Indonesia, misalnya Air Handling Unit (AHU) yang mampu mensterilisasi udara ruangan.

Ada pula pintu interlock untuk menjaga kualitas udara ruangan agar tidak tercampur dengan udara dari luar. Dengan begitu, ruangan operasi menjadi bebas bakteri sehingga pasien tidak akan mudah terinfeksi pascaoperasi.

Fasilitas laboratorium, farmasi, dan administrasi juga telah terkoneksi dengan teknologi komunikasi yang canggih. Bahkan beberapa peralatan laboratorium memiliki teknologi robotik.

Gedung 15 lantai itu akan bisa mulai beroperasi pada pertengahan Januari 2020. Setelah peresmian ini, RSKIA dan Pemerintah Kota Bandung secara bertahap akan mulai memindahkan aktivitas layanan di tempat yang baru. Wali kota mengaku perlu persiapan SDM yang mumpuni untuk mengoperasikan fasilitas terbaru itu.

“Sekarang RSKIA sudah mulai mengadakan seleksi untuk mempersiapkan ke depan bagaimana agar SDM-nya dilengkapi secara mumpuni,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore menyatakan, saat ini pihaknya memiliki 350 pegawai, termasuk di dalamnya 40 orang dokter. Namun untuk mengoperasikan seluruh fasilitas rumah sakit secara optimal, ia perlu 750 personil.

“SDM akan menyesuaikan dengan perkembangan berikutnya. Kita memang rencana buka di tahun 2020 bisa menampung 200 tempat tidur untuk poli penyakit dalam, bedah, THT, mata, dan syaraf,” beber Taat.

Oleh karena itu, ia akan memberlakukan layanan secara bertahap menyesuaikan dengan kebutuhan pasien. Fokusnya saat ini adalah memindahkan layanan pasien rawat jalan ke tempat yang baru.

“Kalau secara langsung SDMnya untuk dokter kita sudah memenuhi, tapi untuk perawatnya kita pengennya apa yang kita punya di rumah sakit lama kita pindahin dulu, operasional, setelah waiting list cepet-cepet kita tambah SDM-nya untuk menambah cakupan dan jumlah tempat tidurnya. Kalau SDM nambah, layanan tempat tidurnya kan naik,” tuturnya.

Kendati memiliki fasilitas canggih dan modern, Taat memastikan, rumah sakit ini tetap menaruh keberpihakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Ia juga membuka fasilitas kelas 1, VIP, dan VVIP.

“Ini kan rumah sakit pemerintah jadi memang dibangun untuk melayani pasien menengah ke bawah, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melayani kelas 1 ke atas,” tegasnya.  (hms)

 

Editor     Deden .GP

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB