Sekolah Kahuripan di Purwakarta akan Jadi Sekolah Ekologi

- Editor

Sabtu, 18 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kadisdik Purwakarta, Purwanto pada Workshop Sekolah Sehat, di Sekolah Kahuripan, Ciseureuh, Purwakarta, Kamis kemarin.* purwakaerakab.go.id

Kadisdik Purwakarta, Purwanto pada Workshop Sekolah Sehat, di Sekolah Kahuripan, Ciseureuh, Purwakarta, Kamis kemarin.* purwakaerakab.go.id

PURWAKARTA, bipol.co – Menjaga lingkungan adalah menjaga napas untuk anak cucu generasi mendatang. Napas panjang ini akan terhenti apabila generasi hari ini sama saja menjadi generasi yang merusak ekologis.

Melalui sistem pendidikan yang bersifat terbuka atau istilahnya merdeka belajar, dapat diterapkan kurikulum dan program yang berbasis lingkungan.

“Melalui pendidikan, dapat diambil satu tarikan napas yang panjang untuk memperpanjang umur bumi dan kita bisa memperlihatkan kepada anak cucu kita kelak tentang udara bersih, flora, fauna, budaya dan seluruh aspek ekosistem yang ada,” ujar Kadisdik Purwakarta, Purwanto pada Workshop Sekolah Sehat, di Sekolah Kahuripan, Ciseureuh, Purwakarta, Kamis kemarin.

Menurutnya, pendidikan sebagai sebuah sistem memiliki dua dimensi, yaitu dimensi entitas dan dimensi metode.

Dalam makna entitas, pendidikan memiliki beberapa komponen yang saling berkait satu sama lain, saling bergantung secara komprehensif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

“Komponen-komponen tersebut adalah filosofi dan tujuan, kurikulum dan sistem pembelajaran, motode dan alat, peserta didik, pendidik, organisasi atau lembaga, serta lingkungan pendidikan,” tuturnya.

Kadisdik mejelaskan, Sekolah Kahuripan yang berlokasi di Perum Dian Anyar, Kelurahan Ciseureuh (SDN 8 Ciseureuh) akan dijadikan sekolah percontohan dengan terapan kurikulum dan program berbasis lingkungan, atau Sekolah Ekologi.

Workshop dihadiri seluruh warga sekolah di lingkungan SD dan SMP Kahuripan, dengan menghadirkan narasumber Bayu Ludvianto yang menyampaikan persepsi multipihak, Founder Self Learning Institute Muhammad Irvan Efrizal, dan Direktur Bank Sampah Nono Juarno dan Kasie Pemeliharaan Lingkungan DLH Kabupaten Purwakarta.

Kadis mengatakan, sekolah ini harus mempunyai karakter yang berasal dari nilai-nilai kearifan lokal, dekat dengan alam tempat hidup.

“Sengaja didesain bangunan sekolah terbuka, karena udara di Purwakarta itu panas. Para kepala sekolah dan guru, paham betul filosofi karena apa sekolah ini didirikan,” katanya.* purwakarta.kab.go.id

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru