Kepala BBKSDA Riau, Suharyono dalam keterangan pers di Pekanbaru, Sabtu (8/2), menjelaskan pihaknya sudah memastikan kematian satwa gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di hutan tanaman industri PT Arara Abadi, tepatnya di Distrik II KM 54, Desa Koto Pait Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Nekropsi berlangsung pada Sabtu (8/2) oleh dua dokter hewan BBKSDA Riau, yaitu drh. Rini Deswita, drh. Danang beserta tim medis lainnya. Hasil nekropsi menunjukan bahwa gajah tersebut berjenis kelamin betina dan berumur kurang lebih 40 tahun.
Hasil pemeriksaan patologi anatomi penyebab kematian gajah murni gangguan pencernaan, yaitu gastroenteritis kronis. Dimana makanan tidak dapat dicerna sehingga otomatis satwa tersebut pun kehilangan berat badannya, terang Suharyono.
Ia menjelaskan kronologi kematian gajah liar itu bermulai dari laporan PT Arara Abadi ke BBKSDA Riau pada Jumat (7/2). BBKSDA Riau segera menurunkan tim lapangan saat itu juga untuk mengecek kebenaran info tersebut.
Setelah dilakukan nekropsi, bangkai gajah dikuburan di sekitar lokasi kematian dengan menggunakan alat berat PT Arara Abadi, demikian Suharyono.
Area tersebut merupakan wilayah jalajah (homerange) gajah sumatera liar di Provinsi Riau. (net)