Evakuasi Korban Helikopter MI 17 Libatkan 60 Personel TNI

- Editor

Selasa, 11 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokasi keberadaan di kawasan Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang di ketinggian sekitar 12.500 feet. (Pendam XVII Cenderawasih)

Lokasi keberadaan di kawasan Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang di ketinggian sekitar 12.500 feet. (Pendam XVII Cenderawasih)

JAYAPURA.bipol.co- Sebanyak 60 personel TNI-AD saat ini disiagakan untuk mengevakuasi korban helikopter MI 17 yang jatuh di sekitar Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Personel TNI yang disiagakan itu saat ini sudah berada di Oksibil dengan didukung tiga helikopter milik TNI-AD, kata Waka Pendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi , Selasa pagi (11/2).

Dax yang mengaku berada di Oksibil mengatakan, belum dapat dipastikan kapan evakuasi dilaksanakan mengingat lokasinya yang berada di tebing dengan kemiringan hampir 90 derajat.

“Hari ini, Selasa (11/2) tim masih meninjau dari udara untuk melihat lokasi untuk mendroping personel yang akan melakukan evakuasi,” kata Dax seraya berharap cuaca cukup bersahabat mengingat lokasinya berada di ketinggian sekitar 11.000 feet.

Helikopter buatan Mil Helikopter, Rusia, itu diketahui tergabung pada Pusat Penerbangan TNI AD dan menerbangkan 12 penumpang termasuk lima anggota Batalion Infanteri 725/WRG.

Personel pengawak Mil Mi-17 itu adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).

Kemudian anggota Batalion ​​​​​​Infanteri 725/WRG yang turut dalam penerbangan itu adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).

Helikopter MI 17 dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani sejak 28 Juni 2019.   (net)

Editor      Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB