Diskominfo Jabar: Tangkal Hoaks, Perlu Pendekatan Budaya Lokal

- Editor

Rabu, 12 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekitar 60 peserta yang berasal dari kalangan media massa, komunitas, dan pranata humas serta ASN di Jabar, mengikuti workshop terkait pencegahan hoaks di Kantor Diskominfo Jabar, Rabu (12/2/2020).* humas pemprov jabar

Sekitar 60 peserta yang berasal dari kalangan media massa, komunitas, dan pranata humas serta ASN di Jabar, mengikuti workshop terkait pencegahan hoaks di Kantor Diskominfo Jabar, Rabu (12/2/2020).* humas pemprov jabar

BANDUNG, bipol.co – Jabar Saber Hoaks (JSH) Jawa Barat (Jabar) menggelar workshop terkait pencegahan hoaks di Kantor Diskominfo Jabar, Rabu (12/2/2020). Hadir sekitar 60 peserta yang berasal dari kalangan media massa, komunitas, dan pranata humas serta ASN di Jabar.

Dalam sambutannya, Kepala Diskominfo Jabar, Setiaji, mengatakan sudah menjadi kewajiban bersama terutama media untuk meminimalisir penyebaran hoaks, di tengah gencarnya penyebaran hoaks melalui media sosial.

“Memang tidak mudah membedakan hoaks. Salah satu caranya, yakni dengan melakukan konfirmasi ke JSH atau melihat berita media massa resmi ada atau tidak berita itu,” jelasnya.

Hoaks, menurut Setiaji, akan tetap ada, bahkan akan semakin banyak jika mendekati tahun politik. Tahun ini adalah tahun politik karena beberapa daerah sedang menyelenggarakan pilkada serentak. Hoaks terkait politik dapat menjadi alat untuk menjatuhkan lawannya.

“Selain melalui teknologi, perlu pendekatan budaya lokal untuk menangkal hoaks,” tegasnya.

Ke depannya hoaks harus bisa memanfaatkan UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) ataupun UU PDP (Perlindungan Data Pribadi) untuk menindak pelakunya. Tujuannya, agar hoaks tidak menjadi sesuatu hal yang lumrah karena gampang membuat hoaks dan tidak ada pasal yang menjerat pelakunya.

Koordinator JSH Jabar, Retha A, mengatakan workshop bertujuan agar peserta mampu menjadi inisiator dalam upaya pemberantasan hoaks bahkan mampu melakukan pengecekan fakta atas kebenaran sebuah berita.

“Mampu melakukan fact check atas sebuah hoaks secara mandiri, sekaligus meningkatkan literasi digital masyarakat. Harus bersama-sama dalam memberantas hoaks. Semoga ke depannya hoaks akan semakin berkurang dengan semakin mahirnya masyarakat melakukan fact check sebuah berita hoaks,” tuturnya.* jabarprov.go.id

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB