BANDUNG, bipol.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mendorong pemesanan tiket maupun hotel untuk perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) daerah dan DPRD melalui sistem elektronik dengan menggandeng empat perusahaan penyedia layanan pemesanan online.
Komitmen itu dilakukan melalui penandatanganan kerja sama Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dengan Direktur PT. Airy Nest Indonesia (Airy Rooms), PT. Aero Globe Indonesia, PT. Global Tiket Network (Tiket.com), dan PT. Trinusa Travelindo (Traveloka) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa.
Kerja sama ini tidak hanya membantu belanja keperluan perjalanan dinas ASN Pemprov Jabar dan anggota DPRD Jabar dengan layanan elektronik, tetapi juga sebagai inovasi sektor pengadaan jasa yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
“Pemprov Jabar yang pertama memulai mem-booking traveling untuk perjalanan dinas ASN secara online,” ujar Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Selama ini, tambah dia, biaya akomodasi perjalanan dinas dilakukan secara manual oleh tiap dinas. Padahal banyak terjadi pemborosan melalui cara konvensional tersebut.
“Harga satu tiket bisa bervariasi, bahkan pernah kejadian dua kali lipat. Sehingga menurut saya, kebiasaan asal beli yang penting ada tapi tidak melihat optimalnya harga, mengakibatkan potensi tidak efisien,” kata Kang Emil.
Sementara itu, bila pembelian dilakukan secara online, proses jual-beli akan terjamin secara kompetitif, mudah, dan lebih jelas pertanggungjawabannya lewat jejak digital.
Oleh karena itu, menurut Kang Emil, para ASN dipersilakan memilih keempat perusahaan tersebut untuk keperluan tiket dan akomodasi perjalanan dinas.
“Karena ini sifatnya tidak satu (perusahaan), maka ada empat perusahaan yang bergabung nanti boleh memilih mulai dari Traveloka, Airy, dan lainnya,” ujarnya.
Berdasarkan penghitungan, biaya akomodasi perjalanan dinas secara elektronik bisa menghemat anggaran sebesar 30 persen.
“Saya kira ini terobosan penghematan uang yang luar biasa,” ujar Kang Emil.
Saat ini, total anggaran perjalanan dinas Pemprov maupun DPRD untuk tiket menghabiskan Rp37 miliar per tahun, angka berubah menjadi sekira Rp190 miliar jika digabung dengan hotel dan pertemuan.
“Nanti (pemesanan tiket dan hotel online) di evaluasi di akhir tahun, kalau ternyata betul (menghemat), maka tahun depannya bisa kita kurangi lagi anggaran,” ujar Kang Emil.
Kang Emil mengharapkan inovasi pemesanan tiket dan hotel online untuk keperluan perjalanan dinas ini bisa diterapkan untuk pemerintah daerah lainnya dengan Jabar sebagai proyek uji coba.
Penerapan biaya perjalanan dinas berbasis jaringan ini juga sejalan dengan visi Jabar Digital Province, dimana semua urusan seperti pelayanan publik dilakukan tanpa pertemuan fisik.* ant
Editor: Hariyawan