Nahdlatul Ulama Cicurug Kab. Sukabumi Serukan Menjaga Kerukunan Bangsa

- Editor

Minggu, 23 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rois Syuriah MWC NU Cicurug, KH. Ade M. Hudaya (kiri), menyerahkan piagam penghargaan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hasaniyah, KHR. Rahmat Fauzi, disaksikan budayawan Agung Priyaguna Irfan pada halaqoh kebangsaan di Pesantren Global Insani Mandiri Karangsirna, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (23/2/2020).* firdaus

Rois Syuriah MWC NU Cicurug, KH. Ade M. Hudaya (kiri), menyerahkan piagam penghargaan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hasaniyah, KHR. Rahmat Fauzi, disaksikan budayawan Agung Priyaguna Irfan pada halaqoh kebangsaan di Pesantren Global Insani Mandiri Karangsirna, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (23/2/2020).* firdaus

SUKABUMI, bipol.co –  Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Cicurug Sukabumi, Kiai A. Moch. Anwar Saddat, menyerukan pentingnya umat Islam selalu menjaga kerukunan berbangsa dan beragama untuk menunjukkan bahwa Islam sebagai rahmatan lil alamin. Seluruh  umat Islam yang ada di Indonesia harus berdiri paling depan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Seruan Kiai Anwar itu disampaikan pada pembukaan  halaqoh kebangsaan bertema  ‘Meneladani Sifat Rahmatan lil’alamin, Menangkal Segala Bentuk Faham Ekstremisme, Radikalisme, dan Intoleransi yang Mengancam Kerukunan Umat’ bertempat di Aula Pesantren Global Insani Mandiri (GIM) Karangsirna, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (23/2/2020).

“Konsep ke-Islaman  Indonesia merupakan kesepakatan para alim ulama. Karena itu, umat Islam di Indonesia harus menjaga agama juga keutuhan bangsa,” ujar dia.

Kiai Anwar mengharapkan kegiatan halaqoh kebangsaan di Cicurug dapat bergema hingga ke tingkat nasional. Halaqoh tersebut dapat menjadi modal untuk menjaga dan mempertahankan NKRI.

Pada halaqoh yang digelar oleh MWC NU Cicurug itu, juga hadir sebagai pembicara antara lain Kapolsek Cicurug, Komisaris Polisi Simin A. Wibowo; Kabid Bina Ideologi, Wasbang, dan Ormas pada Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Ediyatna Susila, SH., MM.,  Pengasuh Pesantren Al-Hasaniyah  yang juga Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Sukabumi, KHR. Rahmat Fauzi; dan Agung Priyaguna Irfan (budayawan).

Dalam ceramahnya, Kapolsek Cicurug mengatakan  sebagai pengayom masyarakat,  Polri selalu memperbanyak silaturahmi agar selalu dekat dengan berbagai kalangan masyarakat.

“Jangan sampai, ada anggota Polri yang  menyakiti masyarakat, tidak beretika, atau berperilaku yang tidak baik,” katanya.

Sementara itu, Ediyatana mengatakan radikalisme merupakah tindakan yang menghendaki perubahan secara cepat. Kesbangpol Kabupaten Sukabumi selalu melakukan pendekatan ke berbagai kalangan untuk mengantisipasi radikalisme dan ekstremisme melalui forum-forum  yang eksis di tengah masyarakat.

“Radikalisme lahir dari sikap ego sektoral, yaitu sikap yang lebih mengedepankan perbedaan daripada persamaan,” kata Ediyatna.

KHR. Rahmat Fauzi dalam ceramahnya menyampaikan, radikalisme bisa memapar siapa saja, baik kalangan agamawan, Aparatur Sipil Negara (ASN), kaum milenial, atau masyarakat biasa.

Agar Islam dapat menjadi rahmatan lil alamin, ujar dia, umat Islam harus mempelajari perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW.

Secara garis besar perjalanan hidup Nabi dibagi ke dalam 3 periode, yaitu  periode Mekah (paradigma Ukhuwah Islamiyah), periode Madinah (paradigma Ukhuwah Wathaniyah), dan periode Haji Wada’ (paradigma Ukhuwah Basyariah/nilai nilai kemanusiaan).

“Periode ke tiga ini merupakan masa berkembangnya nilai-nilai kemanusiaan. Rasulullah mempunyai tugas menjadi rahmat bagi seluruh alam. Ada pendapat yang mengartikan bahwa cakupan rahmat bagi alam seisinya berarti memberikan ruang gerak bagi tumbuhnya masyarakat plural yang senantiasa cinta damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan peradaban,” kata Rahmat Fauzi.**

Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari Tujuh Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Jumat, 22 November 2024 - 17:20 WIB

Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Jumat, 15 November 2024 - 15:55 WIB

Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB