SUKABUMI, bipol.co-Pemerintah dan masyarakat harus mempunyai terobosan untuk mengawali kebangkitan pertanian di Kabupaten Sukabumi.
Kebangkitan pertanian dapat mengoptimalkan manfaat potensi alam yang merupakan anugerah alam yang harus dikelola secara baik. Kabupaten Sukabumi kaya dengan aneka ragam dan jenis potensi alam.
Demikian disampaikan Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami saat membuka Festival Durian Kecamatan Kalapanunggal yang dilaksanakan di kawasan Agromina Wisata Jayawangi Farm Desa Gunungendut, Kecamatan Kalapanunggal, Senin (24/2/2020).
Potensi alam yang dimiliki wilayah Kabupaten Sukabumi berupa gunung, rimba, laut, pantai, dan sungai (gurilaps) juga keragaman seni dan budaya, ujar bupati, harus digali dan dikembangkan secara optimal agar memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Kekayaan alam kita melimpah ruah. Semua lapisan masyarakat harus termotivasi memanfaatnya di sektor pertanian dan pariwisata. Kita tahu pertanian merupakan sektor strategis yang menjamin kehidupan manusia sampai kapan pun,” kata Marwan.
Agar unggul di sektor pertanian, lanjut dia, masyarakat Kabupaten Sukabumi harus membuat terobosan antara lain dengan memanfaatkan teknologi modern. Dengan teknologi tersebut, masyarakat dapat menggali dan mengolah kekayaan alam lebih mudah dan cepat.
Festival Durian Kecamatan Kalapanunggal bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antar petani dan pedagang durian di Kalapanunggal. Pembukaan festival dimeriahkan oleh marching band performance siswa siswi SMP Negeri 2 Kalapanunggal.
Camat Arif Solihin menjelaskan, festival durian tersebut terinspirasi oleh lagu Mars Sukabumi yang isinya semangat bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan. Festival Durian Kecamatan Kalapanunggal, ujar Arif, merupakan representasi semangat tersebut.
“Wilayah Kecamatan Kalapanunggal kaya dengan potensi durian dan vanili. Potensi ini harus digali dan diperkenalkan kepada khalayak,” kata dia.
Panitia Penyelenggara, Ujang Hamdan menerangkan, festival buah durian dilaksanakan selama 1 minggu mulai 23 sampai dengan 29 Februari 2020. Para pesertanya berasal dari perwakilan 7 desa di wilayah Kecamatan Kalapanunggal dan pelaku UMKM, pengrajin, dan pedagang. Di arena festival terdapat 40 stand.
“Selama festival kami menyelenggarakan kontes buah durian, lomba olahan durian, pelatihan durian teroid, lomba makan durian, dan berbagai kegiatan lainnnya,” jelas Ujang.
Reporter Firdaus
Editor Deden .GP