SOREANG,bipol.co –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung meminta masyarakat terutama di daerah rawan banjir, tidak perlu khawatir kemungkinan terjadinya siklus lima tahunan bencana banjir besar di wilayah Kabupaten Bandung tahun ini. Karena siklus lima tahunan pada 2020 diprediksi tidak akan terjadi.
“Kalau pengalaman siklus lima tahunan itu ada, tapi 2010, 2015, banjir tidak terlalu besar, justru banjir besar terjadi tahun 2019,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Enjang Mulyana, di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa sore (25/2/2020).
Enjang mengatakan, menurut analisa BMKG siklus lima tahunan pada 2020 tidak akan muncul.
“Prediksi banjir besar Itu justu tidak tahu dari mana munculnya. Memang kalau melihat pengalaman kejadian, siklus lima tahunan terjadi pada tahun 2005, 2010, 2015. Hujan besar tahun 2005 sampai 2015 itu juga dipengaruhi saat cauca ekstrim elnino,” katanya
Sekarang siklus lima tahun itu, tutur Enjang, pas jatuh pada 2020. Karena itu ada kekhawatiran dari sebagian masyarakat pada tahun 2020 akan terjadi siklus lima tahunan dengan intensitas hujan besar.
Pada tahun 2020, tutur Enjang, kemungkinan tidak terjadi hujan besar karena diprediksi curah hujan agak lambat dan hujan lokal yang sudah bergeser dari wilayah timur ke arah barat.
Pada tanggal 1 sampai taggal 15 Januari 2020 intensitas hujan cukup tinggi terjadi di wilayah timur. Kemudian, kata Enjang, kemarin lalu hujan sudah bergeser ke Barat dan Selatan, serta ke Utara.
“Sekarang itu intensitas hujan ke daerah Jakarta dan Karawang yang saat ini sudah 14 kecamatan dilanda banjir,” katanya.
Dalam menghadapi cuaca buruk, kata Enjang, pihaknya melakukan antisipasi melalui visual dan laporan yang ada terkait prakiraan cuaca BMKG di beberapa wilayah. Kemudian dengan data hasil rool on ke tiap kecamatan melalui pesawat atau melalui grup WA Linmas Siaga Bencana. Sehingga informasi cuaca di tiap daerah selalu ter-update.
“Linmas siaga ini ada lima siaga di tiap kecamatan untuk memberikan informasi terkait iklim dan cuaca di wilayah masing-masing,” kata Enjang.
Enjang mengatakan, saat ini banjir cepat surut. Banjir pertama terjadi pada 12 Desember 2019 dan 27 Januari 2020, banjir terjadi di Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Tinggi Muka Air (TMA) 10 sampai 65 CM selama satu hari dan terbesar banjir pada 20 Januari 2020 sampai lima hari.
“Kemarin kemarin banjir sudah delapan hari tapi TMA 659,72 khusunya di Dayeuhkolot. Dan tiap hari “isi ulang” karena hujan terus , seperti di pemukiman dari 50 cm naik jadi 100 cm, besoknya turun dan naik kembali setelah hujan cukup besar. Namun beruntung karena saat ini masih terjadi hujan lokal. Tapi kalau hujan di timur dan di tengah seperti Kota Bandung, air kirimannya akan membesar masuk di wilayah Kabupaten Bandung,” ucapnya.
Dijelaskan, beberapa hari ini dan prediksi tiga hari ke depan cuaca di wilayah Bandung landai. Meski pun landai pihak BPBD tetap siap siaga 24 jam.
“Karena landai, pasukan ditarik dulu untuk membenahi administrasi, misalkan apa saja logistik yang sudah disalurkan dan evaluasi kedepan bagai mana. Untuk cuaca itu BMKG menjadi acuan kita, tapi bencana tidak bisa diprediksi hanya Alloh yang menentukan,” ucap Enjang.
Reporter Deddy
Editor Deden .GP